PORTAL PEKALONGAN - Menurut Djoko Setijowarno, kebijakan bisa relaksasi mengingat pemerintah masih berupaya menekan inflasi.
Untuk barang-barang komoditas mudah menguap (volatile foods) ditunda dulu tetapi untuk barang yang tidak berpotensi menimbulkan inflasi bisa diketatkan aturannya.
Juga untuk komoditas bahan makanan biasanya tidak terlalu berat, seperti cabai, bawang putih, bawang merah, kedelai, beras, daging sapi, daging ayam, tepung terigu, jagung (sembako) masih dapat ditolerir dalam batas muatan tertentu.
"Selain sejumlah barang itu, sudah seharusnya dapat diterapkan menuju zero ODOL di tahun 2023," kata Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata kepada redaksi Portal Pekalongan, Minggu, 18 Desember 2022.
Baca Juga: Perlu Instruksi Presiden Atasi ODOL, Djoko Setijowarno: Populasi Sopir Truk Akan Habis
Jika diulur-ulur, lanjut dia, sampai kapanpun para pengusaha akan selalu meminta penundaan.
"Toh, selama ini sejak tahun 2017 didengungkan, tidak ada upaya dari para pengusaha pemilik barang berniat baik mengikuti kebijakan menuju zero ODOL."
Djoko Setijowarno yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini menyatakan selama ini hanya ucapan namun tidak ada tindakan nyata.
"Selama ini hanya ucapan, tak ada tindakan nyata. Sementara angka kecelakaan lalu linyas yang diakibatkan truk ODOL semakin bertambah," tegasnya.