"Di antaranya adalah Suku Bajo di Pulau Wawonii, Kabupaten Konkep, Provinsi Sultra.
"Kami menggandeng PKBM-PKBM setempat. Kami terus bekerja keras agar seluruh Komunitas Adat Terluar yang ada di Indonesia benar-benar melek aksara dan angka,'' tegasnya.
Hartia pengelola Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Madani Konkep, Sultra yang dipanggil Malasto (ibu guru cantik) menyatakan, pihaknya memiliki lima kelompok belajar.
Setiap kelompok belajar terdiri atas 10-15 orang. Belajarnya Seminggu dua kali, pada sore hari, yakni pukul 13.00-17.00.
"Selama enam bulan, hasilnya luar biasa. Semua warga belajar rata-rata sudah bisa calistung," tegasnya.
Apa yang dilakukan oleh Hartia adalah tindak lanjut dari kebijakan Kemendikbud yang menggandeng PKBM setempat dalam rangka upaya pengentasan seluruh suku atau Komunitas Adat Terluar di Indonesia agar benar-benar melek aksara dan angka.
Zakaria Rasjid, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara (kini Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Konkep, Sultra), menyatakan saat ini hampir bisa dikatakan seluruh ibu-ibu dan anak-anak Suku Bajo Wawonii, Konkep, Sultra, sudah melek aksara dan angka.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Mobil Bekas Tahun Muda, Harganya Cuma Rp80 jutaan!
"Kecuali para orang yang sudah uzur dan sebagian besar laki-laki. Karena setiap hari kaum lelaki selalu melaut," katanya.
Dahulu, sekolah dianggap Suku Bajo sebagai penjajah. Sekolah dianggap tidak penting.