Citra Santa Amerika sedikit berbeda dari Santa versi Belanda. Dia gendut bukan kurus, memakai bulu bukan jubah Uskup, dan memiliki rusa terbang.
Ilustrasi Thomas Nast untuk Harper's Illustrated Weekly pada tahun 1863 yang kini telah menjadi ikon Natal telah membantu membangun citra jenis Amerika.
Di awal tahun 1890-an, Salvation Army membutuhkan uang untuk membayar makanan Natal yang mereka berikan kepada keluarga yang membutuhkan.
Jadi mereka mendandani pria pengangguran dengan jas yang dirancang agar terlihat seperti Sinterklas dan mengirim mereka ke jalan-jalan di New York untuk meminta sumbangan.
Tentu saja, Salvation Army terus melakukan ini dan membunyikan lonceng di sudut-sudut jalan setiap tahun.
Fakta menarik, ternyata nama "Sinterklas" diturunkan dari Nama Belanda yaitu "Sinter Klaas" atau versi singkat dari "Santo Nicholas” dalam bahasa Belanda.
Baca Juga: Pembelian Gas LPG 3Kg di Tahun 2023 Menggunakan KTP, Ini Caranya
Komersialisasi Sinterklas
Tentu saja, Sinterklas lebih dari sekadar citra Natal, dia juga berperan besar dalam pemasaran dan penjualan saat musim liburan untuk bisnis setiap akhir tahun.