Surplus Produksi Beras, Belum Berarti Tidak Perlu Impor

- 27 Desember 2022, 22:18 WIB
Peningkatan produksi beras sebanyak 580 ribu ton atau 1,86 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 31,36 juta ton. Setelah dikurangi dengan kebutuhan konsumsi langsung maupun tak langsung, maka terjadi surplus hingga 1,74 juta ton.
Peningkatan produksi beras sebanyak 580 ribu ton atau 1,86 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 31,36 juta ton. Setelah dikurangi dengan kebutuhan konsumsi langsung maupun tak langsung, maka terjadi surplus hingga 1,74 juta ton. /Dokumen pribadi

PORTAL PEKALONGAN - Hasil pengamatan dengan metode Karangka Sampling Area (KSA) akhir bulan November 2022 yang dilakukan oleh BPS, potensi produksi beras tahun ini mengalami peningkatan sekitar 580 ribu ton dibanding tahun tahun 2021.

Hal tersebut disampaikan oleh M Habibullah, Deputi Bidang Statistik Produksi menyampaikan materinya pada seminar nasional yang diselenggarakan oleh Majelis Pengurus Pusat ICMI, Selasa, 27 Desember 2022.

Lebih lanjut disampaikan bahwa potensi produksi beras nasional tahun ini sebesar 31,94 juta ton. Ini merupakan konversi 55,44 juta ton gabah kering giling yang dihasilkan selama sebelas bulan berjalan dan potensi satu bulan terakhir.

Baca Juga: Sosialisasi ST 2023 melalui Game BPS AGRI, Terobosan Jitu Gandeng Kaum Milenial Melek Pertanian

Jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak 580 ribu ton atau 1,86 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 31,36 juta ton. Setelah dikurangi dengan kebutuhan konsumsi langsung maupun tak langsung, maka terjadi surplus hingga 1,74 juta ton.

“Kondisi surplus yang terjadi ini harus dibaca secara hati hati, karena surplus ini merupakan komulatif selama satu tahun”, imbuhnya.

Webinar yang mengambil judul ICM Talk, Polemik Impor Beras di Akhir Tahun ini diselenggarakan menyikapi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah yang mengambil sikap untuk mengimpor beras di akhir tahun dan awal tahun depan.

Kebijakan ini untuk memenuhi cadangan beras nasional yang sebelumnya hanya 495.202 ribu ton (16/12/2022) dari yang seharusnya 1,2 juta ton menjelang  Natal dan tahun baru.

Jelang natal dan tahun baru jika tidak disikapi dengan tersedianya beras yang cukup maka akan berpotensi terjadi inflasi yang cukup tinggi.

Halaman:

Editor: Sumarsi

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x