Ancaman Peneliti BRIN Mendegradasi Keilmuan dan Merupakan Ujaran Kebencian

- 26 April 2023, 00:14 WIB
Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi
Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi /ANTARA/Melalusa Susthira K/

Baca Juga: H+2 Lebaran, 40.000 Penumpang Kereta Api Tiba di Jakarta, PT KAI Siapkan Fasilitas Tambahan

Jadi, lanjut Zainuddin, tidak hanya AP Hasanuddin saja yang harus didisplinkan, tetapi Thomas Djamaluddin juga perlu didisiplinkan karena sumbernya justru dari Thomas Djamaluddin.

Ashabul Kahfi menjelaskan, penentuan awal Ramadan dan Syawal dapat dilakukan dengan dua metode, yakni hisab dan rukyat. Kedua metode itu telah mendapatkan legitimasi kuat dalam agama.

Sebagai metode yang diakui, lanjutnya, apa pun produk dan hasil dari kedua metode tersebut merupakan kebenaran dalam tataran ijtihadi.

"Implementasinya akan kembali pada keyakinan masing-masing tanpa mendegradasi atau menihilkan pendapat yang lain," paparnya.

Baca Juga: Penundaan Halalbihalal Bukan Larangan, Ini Penjelasan Mahfud MD

Karena itu, lanjutnya, kepakaran seseorang dalam sebuah bidang ilmu, termasuk ilmu astronomi, harus diaplikasikan dalam koridor kearifan dan kebijaksanaan.

"Puncak intelektualitas bukan pada kemampuan untuk mencaci dan menyerang mereka yang berbeda dengan kita. Namun bagaimana menerima perbedaan dari sebuah proses ijtihad dalam koridor keilmuan yang ilmiah berdasarkan dalil-dalil yang teruji kebenarannya," jelasnya.

Permohonan Maaf secara Terbuka

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah