Transportasi Umum Dalam Kondisi Tak Laik, Masyarakat Maluku Harapkan Hal Ini

- 22 Oktober 2023, 16:15 WIB
Masyarakat Maluku yang hendak naik transportasi umum bus perintis. (Dok. Perum. Damri Cabang Ambon)
Masyarakat Maluku yang hendak naik transportasi umum bus perintis. (Dok. Perum. Damri Cabang Ambon) /

Akan tetapi, memang kondisi bus perintis yang tersedia masih jauh dari kata layak untuk dioperasikan.

Baca Juga: Dampak Kekeringan, Lonjakan Harga Beras Terjadi di Sejumlah Pasar di Kabupaten Semarang

Mengingat kondisi armada bus terakhir merupakan buatan tahun 2016, bahkan ada bus buatan tahun 2012 yang masih dioperasikan.

“Sudah selayaknya semua armada bus yang beroperasi di Provinsi Maluku dapat diganti dengan armada baru. Sedangkan armada lama masih dapat digunakan sebagai angkutan logistik,” ungkapnya.

“Potensi angkutan logistik yang menghubungkan Pulau Ambon dengan Pulau Seram sangat tinggi. Dua sampai tiga baris kursi di dalam bus perintis dipenuhi barang milik penumpang,” lanjutnya.

Di Provinsi Maluku terdapat 17 rute angkutan bus perintis yang menyebar di lima pulau, yaitu Pulau Ambon, Pulau Seram, Pulau Buru, Pulau Tanimbar dan Pulau Kei.

Panjang jaringan jalan yang dilayani 2.869 km. Rute angkutan bus perintis terpanjang di Indonesia berada di Provinsi Maluku, yaitu rute Ambon – Masiwang – Totok Tolu sepanjang 598 km dengan lama perjalanan mencapai 33 jam.

Namun, nyatanya masih banyaknya kondisi jalan yang rusak menyebabkan waktu perjalanan menjadi lebih lama.

Berdasarkan data Perum Damri tahun 2021, jalan rusak yang dilewati angkutan bus perintis di Provinsi Maluku mencapai 304 km atau 10,5 persen.

Sementara di Pulau Buru ada 5 rute dilayani 5 unit bus, yaitu Namlea – Namrole sejauh 136 km, Namlea – Masarete (94 km), Namlea – Teluk Bara (134 km), Namlea – Lala (10 km) dan Namlea – Savana Jaya (25 km).

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Perum. Damri Cabang Ambon (2023)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah