Transportasi Umum Dalam Kondisi Tak Laik, Masyarakat Maluku Harapkan Hal Ini

- 22 Oktober 2023, 16:15 WIB
Masyarakat Maluku yang hendak naik transportasi umum bus perintis. (Dok. Perum. Damri Cabang Ambon)
Masyarakat Maluku yang hendak naik transportasi umum bus perintis. (Dok. Perum. Damri Cabang Ambon) /

Sedangkan Pulau Ambon dan Pulau Seram dihubungkan 6 rute angkutan bus perintis.

Keenam rute itu menggunakan kapal penyeberangan menghubungkan Pelabuhan Penyeberangan Hunimua (Kab. Maluku Tengah, Pulau Ambon) – Pelabuhan Penyeberangan Waipirit (Kab. Maluku Tengah, Pulau Seram).

Pelabuhan penyeberangan ini cukup tinggi aktivitas penyeberangannya.

Aktivitas mobilitas penyeberangan dimulai jam 05.30 WIT hingga jam 21.00 WIT dilayani 6 kapal penyeberangan. Kedua Pelabuhan penyeberangan ini dikelola PT ASDP Ferry.

Sementara itu, rute bus perintis terdiri dari rute Ambon – Masiwang – Totok Tolu sejauh 593 km (urte terpanjang), Ambon – Alune (215 km), Ambon – Warasiwa (250 km), Ambon – Laimu (330 km), Ambon - Saka – Pasanea (215 km), Ambon – Namto (387 km).

Armada yang dapat dioperasikan sebanyak 12 unit bus sedang. Penumpang berangkat dari Kota Ambon jam 08.00 menuju 6 rute itu setiap hari.

Lantaran keterbatasan jumlah bus, beberapa rute terjauh seminggu hanya dilayani 3 kali keberangkatan dari pool di Kota Ambon.

Bahkan untuk mengejar jam keberangkatan, penumpang sudah mulai berdatangan sejak pukul 07.00 WIT.

Di masa tertentu, para calon penumpang bahkan ada yang rela menginap di Kantor Damri Ambon, ketimbang membayar di penginapan.

Untuk rute panjang dari Kota Ambon ke Pulau Seram, awak kendaraan (pengemudi dan knek) beristirahat dan bermalam di rumah penduduk yang disediakan warga setempat dengan gratis.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Perum. Damri Cabang Ambon (2023)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah