Ini Profil Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jatim, Berdiri Tahun 1926 dan Memiliki 25.000 Santri

6 September 2022, 09:34 WIB
Profil Pondok Pesantren Darussalam Gontor /Twitter Hidayat Nurwahid @hnurwahid/

 

PORTALPEKALONGAN.COM - Setelah situs gontor.ac.id tidak bisa diakses, redaksi portalpekalongan kembali brosing untuk mencari situs apa saja yang bisa
Profil Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur.

Salah satunya artikel dari situs initu.id yang dirilis 13 Desember 2019.

Disebutkan, Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo (PMDG) atau lebih dikenal dengan Pondok Modern Gontor adalah salah satu pondok pesantren yang terletak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Baca Juga: 25 Contoh Soal PTS Tema 1 Kelas 6 Persiapan Penilaian Tengah Semester 1 Beserta Kunci Jawaban

Pesantren ini terkenal dengan penerapan disiplin, penguasaan bahasa asing (Arab dan Inggris), kaderisasi dan jaringan alumni yang sangat kuat.

Sejak didirikan pada 20 September 1926 (12 Robiul Awwal 1345 H), Pondok Pesantren Gontor merupakan lembaga pendidikan yang tidak terikat dengan organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan mana pun. Sehingga independen.

Cikal bakal Pondok Modern Darussalam Gontor bermula pada Abad Ke-18, saat Kyai Ageng Hasan Besari mendirikan Pondok Tegalsari di Desa Jetis, Ponorogo, Jawa Timur (10 KM ke arah selatan Kota Ponorogo).

Baca Juga: Rangkuman PKN Kelas 7 Bab 2 Semester 1: Norma dan Keadilan

Pondok Tegalsari sangat termasyhur pada masanya, sehingga didatangi ribuan santri dari berbagai daerah di pelosok Nusantara.

Kepemimpinan Pondok Tegalsari berlangsung selama enam generasi.

Pada pertengahan Abad Ke-19 yaitu pada masa Kyai Hasan Khalifah, Pondok Tegalsari mulai mengalami kemunduran.

Pada saat itu, dia mempunyai seorang santri kesayangan bernama RM Sulaiman Djamaluddin, seorang keturunan Keraton Kasepuhan Cirebon.

Baca Juga: Tabel 2.2: Bagan Hubungan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia dan Proklamasi, PKN Kelas 8 Halaman 29

Kyai Hasan Khalifah kemudian menikahkan putri bungsunya Oemijatin (dikenal dengan Nyai Sulaiman) dengan RM Sulaiman Djamaluddin dan mereka diberi tugas mendirikan pesantren baru untuk meneruskan Pondok Tegalsari, yang dikemudian hari pesantren baru ini dikenal dengan Pondok Gontor Lama.

Universitas Darussalam (Unida) adalah Perguruan Tinggi yang bersifat Pesantren di mana seluruh mahasiswa berada di dalam asrama kampus di bawah bimbingan rektor (sebagai kyai).

Unida didirikan pada pada 1 Rajab 1383 / 17 November 1963 oleh Trimurti PMDG dan di bawah pengelolaan Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 8 SMP/MTs Halaman 29 Tabel 2.2: Bagan Hubungan Pembukaan UUD Negara RI dan Proklamasi

Saat ini Prof Dr Amal Fathullah Zarkasyi MA menjabat sebagai rektor dan mengelola berbagai fakultas dalam berbagai strata pendidikan, yaitu:

Fakultas Ushuluddin: Perbandingaķn Agama, Akidah dan Filsafat Islam, Ilmu al-Quran dan Tafsir

Fakultas Tarbiyah: Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas Syariah: Perbandingan Madzhab dan Hukum, Hukum Ekonomi Islam

Fakultas Ekonomi dan Manajemen: Ekonomi Islam, Manajemen Bisnis

Fakultas Humaniora: Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi

Baca Juga: Situs Gontor Tidak Bisa Diakses, gontor.ac.id is Under Construction

Fakultas Ilmu Kesehatan: Farmasi, Ilmu Gizi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Fakultas Sains dan Teknologi: Teknik Informatika, Agroteknologi, Teknologi Industri Pertanian

Ada yang menarik dari sejarah berdirinya Pondok Gontor yang saat ini sudah memiliki 7 kampus dan sudah meluluskan banyak santri berkualitas dari pondok berkonsep modern ini.

Situs initu.id mengutip website resmi Gontor, tentang sejarah berdirinya pondok ini tidak lepas dari kuliah tujuh menit saat subuh, berikut kutipannya.

Sejarah dan Posisi Kultum Shubuh

Kultum Shubuh berdiri bersama dengan berdirinya pondok; bersamaan pula dengan kegiatan-kegiatan lain seperti Panggung Gembira (PG), pramuka kepanduan, sepak bola, Drum Band, dll.

Pondok pada pertama kali berdirinya tidak dengan mendirikan asrama dan kelas-kelas, tapi dengan mengumpulkan anak-anak sekitar yang gemar bermain (dulu bermain petasan) untuk diajarkan banyak hal tentang keislaman.

Ketika itu selama satu bulan, tiga puluh hari penuh kultum dipimpin dan diisi langsung oleh Pak Sahal (Alm KH Ahmad Sahal-red).

Baca Juga: Rangkuman Materi PKN Kelas 8 Bab 2 K13: Menumbuhkan Kesadaran terhadap UUD Negara Republik Indonesia 1945

Lama-lama karena semakin tua, kemudian bergantian dengan Pak Zar (Alm KH Imam Zarkasyi-red) dan Pak Shoiman (Alm KH Shoiman Luqmanul Hakim-red) serta guru-guru lainnya pada waktu itu.

Semuanya dimulai dari berjiwa besar; bukan hanya mulut besar, kepala besar, ataupun omong besar.

Dulu ada ungkapan, "Kalau mau lihat Gontor, lihatlah bulan Ramadhan (ketika Ramadhan di Gontor)".

Karena itulah, fardhu ‘ain bagi setiap santri Gontor untuk mukim selama Ramadhan.

Bahkan Pak Badri (Alm KH Imam Badri-red) pernah mengatakan, "Syarat menjadi santri Gontor adalah pernah bermukim!"

Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV Selasa 6 September 2022, Saksikan Putri Duyung dan 1001 Keajaiban hingga Misteri Sandekala

Gontor itu kurikulumnya 24 jam kehidupan.

Seperti halnya Man Jadda Wajada itu tidak hanya diajarkan di kelas saja, tapi bahkan sampai di rayon-rayon, di lapangan, di pramuka, dan lain-lain. diajarkan ‘amaliyyandalam kehidupan sehari-hari.

Itulah yang dimaksud dengan Gontor bukan pondok pelajaran, tapi pondok kehidupan.

Karena mendidik kehidupan, kehidupan yang benar. Pendidikan kehidupan.

Kita belajar, kita dididik, agar kelak kita kembali ke masyarakat untuk memperingatkan mereka.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Selasa 6 September 2022, Saksikan Bestie, Lara Ati, hingga UEFA Champions League

Liyundziruu qawmahum.

Kalau memang santri Gontor terpaksa jadi menteri, maka jadilah menteri tapi yang Liyundziruu menteri-menteri lainnya.

Bahkan kalau memang terpaksa menjadi presiden, maka jadilah presiden tapi yang Liyundziruu presiden-presiden lainnya.

Begitulah fungsi dan status kuliah Shubuh di Gontor. Maka sampai kapanpun, kuliah Shubuh tetap tidak boleh dihapuskan.

Seiring berkembanganya waktu metode publikasi dan dakwah juga semakin berkembang, dari pengematan pembaca beberapa akun media official tampak kreatif dengan tampilan dari para santri, seperti nasyidi Youtube, dan beberapa postingan di Instagram juga menarik. Semoga menjadi bibit bibit pemimpin bangsa yang jujur dan amanah nantinya.

Baca Juga: Jadwal Acara RTV Selasa 6 September 2022, Saksikan Super Wings, Time Traveler Luke, hingga Lunite

Demikian sekilas tentang "Profil Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur," yang kini viral setelah meninggalnya AM, santri asal Palembang akibat penganiayaan di dalam pondok.

Setelah kejadian itu Situs Ponpes Modern Darussalam Gontor, yakni https://www.gontor.ac.id/ tidak bisa diakses alias under construction.

Sebagaimana diberitakan juga, Pimpinan Pondok Modern Gontor Jatim akhirnya minta maaf dan mengakui bahwa santri AM asal Palembang meninggal karena dianiaya.

Baca Juga: Gontor Minta Maaf Akui Santri AM Tewas Dianiaya setelah Diviralkan Hotman Paris, Ini Pernyataan Resmi Pondok

Ini pernyataan Hotman Paris di akun pribadinya hotmanparisofficial, Senin 5 September 2022.

"Sesudah viral di Hotman 911, pimpinan pesantren Darussalam Gontor baru membuat tanggapan !! Knp tidak lapor polisi? Knp hanya pecat? Knp pelaku dikembalikan ke orang tua? Harusnya antar ke polisi!! Agar Polres Ponorogo hubungin sahabat keluarga korban di :,@eenwierono 0813 6702 0000," katanya.

Dalam video viral di Hotman 911 itu, Hotman Paris menyatakan: "Anak pertama ibu ini (Soimah), meninggal di pesantren, diduga korban penganiayaan dan sudah dikubur. Meninggalnya di dalam pesantren Gontor Ponorogo Jatim. Dia meminta bantuan ke Hotman Paris 911 di Palembang. Kita belum tahu siapa pelakunya."***

Editor: Ali A

Sumber: initu.id Gontor TV @hotmanparisofficial

Tags

Terkini

Terpopuler