Penuhi Permintaan Ikan Dunia, Menteri Kelautan dan Perikanan Akan Lakukan Ini di Pesisir Utara Jateng

19 Maret 2023, 22:56 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mencanangkan Bulan Mutu Karantina, di Semarang, Minggu 19 Maret 2023. /ANTARA/Zuhdiar Laeis/am/

PORTAL PEKALONGAN - Untuk memenuhi permintaan pasar dunia terhadap ikan nila atau tilapia, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono akan melakukan perubahan besar di psisir pantau utara Jawa Tengah (Jateng).

Perubahan tersebut adalah menggeser budi daya udang ke budi daya tilapia atau ikan nila, mengingat permintaan terhadap ikan nila saat ini sedang tinggi.

Hal itu diuangkapkan Menteri Kelautan Sakti Wahyu Trenggono, saat pencanangan Bulan Mutu Karantina di Semarang, Jawa Tengah, Minggu 19 Maret 2023.

Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran, P-Three Kembali Siap Bantu Urus Mudik Gratis Warga Pemalang di Perantauan

Dia mengungkapkan, produksi tilapia bakal terus digenjot, mengingat besarnya permintaan pasar internasional terhadap komoditas perikanan tersebut.

"Kita ingin ada lima komoditas yang sangat kuat di internasional, yakni udang, lobster, kepiting, tilapia, dan rumput laut," kata Trenggono.

Trenggono mengakui, kebutuhan internasional terhadap tilapia memang sangat besar. Bahkan pasar tilapia pada 2023 secara internasional mencapai setidaknya 13,9 miliar dolar AS.

Baca Juga: Memadukan Hisab dan Rukyat, Mensyiarkan Ramadan dan Idulfitri

"Kita akan genjot di sini untuk kemudian budi dayanya menjadi lebih bagus," tegasnya.

Menurutnya, Bulan Mutu Karantina tahun ini mengangkat tema "Peran Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) dalam Penjaminan Ikan Sehat, Bermutu, dan Bebas Mikroplastik".

Prospek Bagus

 renggono mengungkapkan, kawasan pantai utara Jawa Tengah memiliki prospek yang bagus untuk pengembangan tilapia, sebagai satu komoditas pengganti udang.

"Jalur pantai utara (pantura) ini dulu kan udang, ya. Tapi saya kira karena wilayah sudah tidak bagus, akan kita geser, kita revitalisasi menjadi tilapia atau ikan nila," ujarnya.

Baca Juga: Tes CASN dan PPPK 2023 Fokus Tenaga Pendidikan dan Kesehatan, Kebutuhan Pegawai Bergantung Daerah

Baca Juga: Memadukan Hisab dan Rukyat, Mensyiarkan Ramadan dan Idulfitri

Sejauh ini, lanjutnya, pasar ekspor ikan masih terbilang bagus dan tidak terdampak resesi global, mengingat kebutuhan protein dunia yang disumbangkan dari sektor perikanan terus meningkat.

"Demand internasional terus meningkat. Ya, ada memang beberapa penurunan, seperti udang di Amerika Serikat ada penurunan sedikit. Tapi konsumsi dan kebutuhan protein kan terus meningkat," jelasnya.

Adapun komoditas perikanan ekspor, kata dia, sejauh ini masih seperti dulu, yakni udang, tuna, cakalang, sotong, gurita, dan kepiting.***

Editor: Ali A

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler