Dari Pelatihan Menulis di Media Massa, Terungkap Kunci Sukses Menjadi Penulis

- 21 November 2022, 08:33 WIB
Peneliti LPPM Unissula Semarang, Mohammad Agung Ridlo memaparkan materi pada Pelatihan Menulis Artikel di Media Massa di Gedung Amanah Center, Ngaliyan, Semarang, Minggu 20 November 2022.
Peneliti LPPM Unissula Semarang, Mohammad Agung Ridlo memaparkan materi pada Pelatihan Menulis Artikel di Media Massa di Gedung Amanah Center, Ngaliyan, Semarang, Minggu 20 November 2022. /Dok Satupena Jateng/

PORTAL PEKALONGAN - Janganlah banyak alasan ketika seseorang ditanya mengapa tidak menulis. Entah itu beralasan tidak memiliki bakat, tidak punya waktu, sibuk, lelah, tidak suka pamer dan ambisius, takut ditolak redaktur, tidak pernah riset, dan sebagainya. Yang penting adalah kemauan besar untuk menulis, menulis, dan menulis.

Hal itu dikemukakan oleh peneliti Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Sultan Agung atau LPPM Unissula Semarang Dr Ir Mohammad Agung Ridlo MT ketika menjadi narasumber Pelatihan Menulis Artikel untuk Dipublikasi di Media Massa di Gedung Amanah Center, Jalan Taman Karonsih Raya, Ngaliyan, Semarang, Minggu 20 November 2022.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan LPPM Unisssula dan Satupena Jawa Tengah yang didukung Rukun Warga IV Ngaliyan Semarang itu, Agung menjadi narasumber bersama Ketua Umum Satupena Jateng Gunoto Saparie. Sedangkan sebagai moderator wartawan Suara Merdeka Sarby SB Wietha yang juga Seksi Media Cetak dan Siber Satupena Jateng. Pelatihan dibuka oleh Ketua Rukun Warga IV Ngaliyan Sunaryo.

Baca Juga: Sah! Haedar Nashir Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum Muhammadiyah 2022-2027

Mohammad Agung dalam makalahnya berjudul “Bagaimana Menulis Artikel di Media Massa?” menunjukkan pentingnya metode pohon masalah sebagai langkah kegiatan untuk mencari sebab akibat dari berbagai persoalan, yang pada akhirnya ditemukan penyebab utamanya. Masalah adalah suatu kondisi yang bertentangan dengan harapan atau penghalang terhadap tercapainya suatu tujuan atau kondisi yang diinginkan. Artinya, ada kesenjangan antara kondisi yang ada saat ini dengan kondisi yang diharapkan.

Misalnya, lanjut Agung yang juga Sekretaris Umum Satupena Jateng, pohon masalah itu bernama banjir. Banjir mungkin terjadi karena pembuangan sampah bebas, erosi atau sedimentasi, endapan tinggi, saluran mampat, atau tidak ada saluran. Banjir tentu saja mengakibatkan perekonomian terganggu, prasarana rusak, dan terjadi korban jiwa maupun harta benda. Dari sini, maka kita mendapatkan bahan tulisan.

Mohammad Agung mengingatkan perlunya para calon penulis atau penulis pemula memakai cara berpikir 5W plus 1 H. Lima W itu adalah what, why, where, when, who, dan how. Dari pertanyaan, ada permasalahan apa, mengapa bisa terjadi, kapan waktunya, siapa saja yang terlibat, dan bagaimana jalan keluarnya, maka kita menciptakan sebuah tulisan.

Baca Juga: Mendorong Perusahaan Pers Berbadan Hukum, SMSI Jateng Gelar Ngobras di Proalma Undip 97,7 FM.

“Waktu mahasiswa di Bandung saya mulai menulis di Pikiran Rakyat. Bahan tulisannya dari tugas yang diberikan dosen. Saya revisi, saya sesuaikan dengan artikel di koran, lalu saya kirimkan. Ketika dimuat tentu saja saya senang bukan main. Apalagi ternyata mendapatkan honor,” ujarnya.

Gunoto dalam makalahnya berjudul “Strategi dan Taktik Menulis Artikel Ilmiah Populer di Media Massa” menunjukkan artikel atau opini merupakan salah satu isi media massa. Lainnya adalah berita dan iklan. Berbeda dengan berita yang ditulis berdasarkan fakta, opini atau artikel merupakan pandangan penulis yang bersifat subyektif.

Halaman:

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x