Antisipasi Banjir, Masyarakat Semarang Diminta Lakukan Ini

- 22 November 2023, 14:35 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. /(portapekalongan.com/Dok. Pemkot Semarang)/

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - Dalam mengantisipasi terjadinya banjir saat musim penghujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang meminta kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai atau aliran air.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu di mana pihaknya sendiri telah melakukan mapping kesiapan menghadapi musim penghujan.

"Hujan mulai mengguyur, tentunya pemerintah Kota Semarang melakukan mapping kesiapan menghadapi musim hujan," kata Mbak Ita, sapaan akrabnya, Selasa (21/11/2023).

Terkait mapping, kata Mbak Ita, pihaknya terutama dari unit pelaksana teknis daerah (UPTD) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang secara intens telah melakukan pembersihan saluran air.

Baca Juga: Stimulus Peternak di Kudus, Tim PKUM Undip Berikan Alat Produksi Pakan Komplet Bebas Ngarit

"Ternyata banyak ditemukan sampah yang menyumbat drainase dan ini menyebabkan genangan-genangan. Karena air tidak bisa mengalir. Sampah juga dapat menghambat kinerja pompa pengendali banjir," jelasnya.

"Kami mengimbau agar masyarakat jangan membuang sampah di sungai, karena selama ini banyak yang asal-asalan membuang sampah dan paling banyak ya di sungai," imbuhnya.

Meski demikian, Mbak Ita tetap mendorong masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dengan memilah-milah sampah rumah tanggah.

"Bahkan ada juga program dan lomba kita terkait 'drainase sae' dan lomba Lampah Kita (Kelola Sampah di Lingkungan Kita-red)," katanya.

Baca Juga: Lewat Semarang Berbagi, Mbak Ita Harapkan Hal Ini untuk Warga Semarang 

Lebih lanjut, Mbak Ita juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dalam mengantisipasi potensi genangan tersebut.

Tak hanya itu, koordinasi dengan BBWS dan BPJN juga dilakukan terkait dengan mapping wilayah yang berpotensi banjir.

"Termasuk di flyover Madukoro ada crossing yang perlu diperbesar karena disana ada genangan-genangan," ungkapnya.

Selain dengan BBWS, lanjut Mbak Ita, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang sudah intens melakukan pengerukan sedimentasi.

Termasuk Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) yang telah melakukan perbaikan drainase baik di tengah kota seperti di Jalan Depok, Jalan Pemuda, Jalan Erlangga dan sebagainya.

"Juga crossing di beberapa jalan harus kita perlebar diameternya. Ini upaya-upaya agar tidak terjadi genangan utamanya di jalan protokol kota Semarang," imbuhnya.

Baca Juga: Polisi Ringkus Guru Ngaji di Semarang yang Diduga Cabuli Anak Didiknya

Sebagai informasi, persoalan sampah memang menjadi salah satu kendala dalam penanganan banjir di Kota Semarang. Banyaknya sampah yang dibuang ke sungai, kerap mengganggu kinerja mesin pompa pengendali banjir.

Seperti banjir yang terjadi di Kaligawe belum lama ini, diduga pompa pengendali banjir rusak karena adanya sampah kayu yang mengganggu kinerja mesin pompa.

Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldianto mengatakan, kendala tersebut dikarenakan rusaknya propeller atau baling-baling di pompa akibat tersumbat potongan-potongan kayu.

"Beberapa minggu lalu ada propeller yang rusak karena nyangkut kayu sudah kami perbaiki, dan kami sudah dipasang kembali, sudah normal dan bisa bekerja kembali," kata Harya, Sabtu (18/11/2023).***

Editor: Ali A

Sumber: Pemkot Semarang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x