Banjir Genang Kota Semarang, Mbak Ita Lakukan Tinjauan Langsung

- 28 November 2023, 16:03 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meninjau banjir di wilayah Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk, Selasa (28/11/2023).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meninjau banjir di wilayah Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk, Selasa (28/11/2023). /(portalpekalongan.com/Dok. Pemkot Semarang)/

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - Pasca hujan deras mengguyur pada Senin (27/11/2023) malam, sejumlah titik di Kota Semarang tergenang banjir.

Akibat genangan banjir pada Selasa (28/11/2023) pagi, aktivitas masyarakat menjadi terganggu dan lalu lintas di sejumlah titik harus dialihkan ke jalur alternatif.

Mendapati adanya genangan banjir di sejumlah titik itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu langsung melakukan tinjauan di wilayah terdampak.

Salah satu lokasi yang ditinjau langsung oleh Mbak Ita sapaan akrab Hevearita yakni daerah di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.

Baca Juga: Segini Alokasi Dana Transfer Umum Pemerintah Pusat untuk Pemkot Semarang

"Ini banjir yang kesekian kali terjadi di Muktiharjo Lor. Beberapa pekan lalu kami sudah melakukan rapat koordinasi, bahkan mengundang camat-camat yang wilayahnya terkena dampak. Termasuk membahas pembersihan saluran air di sini," kata Mbak Ita, Selasa (28/11/2023).

Terkait tinjauannya di lokasi, Mbak Ita meminta agar anak Kali Tenggang di Muktiharjo dan Bangetayu segera dibersihkan.

"Di Muktiharjo Lor ini tahun lalu sudah terjadi banjir. Anak atau saluran di Kali Tenggang saya minta dibersihkan. Karena agak riskan lantaran berada di samping rel kereta api yang banyak sinyal dan listriknya. Sehingga saya penanganan dilakukan secara manual," ujarnya.

Mbak Ita mengungkapkan bahwa dua pekan lalu saat rapat koordinasi (Rakor), dia telah meminta penanganan (pembersihan anak atau aliran Kali Tenggang-red) dilakukan dengan anggaran Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dan disepakati menggunakan tenaga harian lepas.

Baca Juga: SIMAK! Ini Daftar Tarif Tol Semarang-Solo Terbaru Mulai Diberlakukan Besok

Namun, kata Mbak Ita, ada permasalahan terkait pekerjaan yang mandek. Hal itu lantaran ada masalah upah tenaga lepas yang meminta pembayaran dilakukan secara tunai.

"Nah hal seperti ini kan yang harus kita konsultasikan dengan inspektorat, karena menggunakan tenaga orang di wilayah sini. Dan ini sifatnya insidentil. Apakah diperlukan tetap buka rekening atau tidak? Dan permasalahan ini justru tidak sampai ke saya," lanjutnya.

Menurutnya, tenaga lepas yang meminta pembayaran secara tunai sangatlah wajar. Pasalnya mereka hanya bekerja membersihkan wilayah tersebut tiga pekan sampai satu bulan saja.

"Mosok ya harus buka rekening. Pokoknya hari ini sudah harus mulai dibersihkan. Pembayaran urusan saya, bisa saya carikan CSR atau gimanalah nanti," tegasnya.

Lebih lanjut, Mbak Ita menyebut, pembersihan ini bersifat insidentil dan harus segera dilakukan.

"Tadi kita lihat kan sepanjang Jalan Muktiharjo dan Bangetayu ini kan ketutup semua, dengan eceng gondok, rumput, pohon dan ranting," sebutnya.

Baca Juga: Sempat Tuai Kontroversi, Program Masak Nasi Goreng Mbak Ita Kini Dipuji Ketua ICA Jateng

Dia mengatakan, penggalian dan pengerukan sedimen akan dilakukan hari ini dengan bantuan armada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menyiapkan truk, sehingga galian bisa langsung di buang.

Tak hanya itu, Mbak Ita bahkan meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk segera gerak cepat, termasuk pembelian pompa portabel tambahan.

"Saat melihat kondisi di Kali Tenggang. Babinsa dan Bhabinkamtibmas menyampaikan kalau di ujung pertemuan antara anak kali Tenggang dan Kali Tenggang itu pompanya kecil. Sehingga saya minta juga ke DPU untuk membeli dua pompa. Kalau harganya di bawah Rp 200 juta kan bisa langsung e-katalog tinggal ngeklik," kata dia.***

Editor: Ali A

Sumber: Pemkot Semarang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x