Pemkot Serius Upayakan Antisipasi Banjir di Kota Semarang dengan Langkah Ini

- 24 November 2023, 20:43 WIB
Pembersihan saluran dari RSI s/d pompa Sringin melewati belakang terminal Terboyo pada garis hitam sekitar 1,45 Km.
Pembersihan saluran dari RSI s/d pompa Sringin melewati belakang terminal Terboyo pada garis hitam sekitar 1,45 Km. /(portalpekalongan.com/Dok. Pemkot Semarang)/

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang serius dalam mengerahkan berbagai upaya guna mengantisipasi banjir yang terjadi di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu.

Berbagai upaya terus dikerahkan, salah satunya yakni pengerukan sedimen di saluran Jalan Kaligawe Raya, Kecamatan Genuk dan sekitarnya sejak Senin (20/11/2023) lalu.

Adapun pengerukan sedimen itu terus dilakukan mulai dari tikungan bawah terowongan tol hingga RSI Sultan Agung.
 
“Pengerukan saluran selebar 3 meter dengan panjang 1.5 km ini ditargetkan selesai 2 minggu ke depan,” terang Mochamad Hisam Ashari, Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase pada Dinas Pekerjaan Umum.

Baca Juga: Pemerintah Pusat Kucurkan Dana Tambahan untuk Kota Semarang, Segini Besarannya

Lebih lanjut Hisam menjelaskan bahwa pengerukan saluran ini tentu akan membuat air mengalir lancar hingga muaranya di Kali Sringin.

Sementara itu, selama proses pengerukan tersebut, Satpol PP melakukan penertiban PKL di sepanjang saluran Jalan Raya Kaligawe.

Hal itu sebagai upaya untuk mengurangi risiko hambatan pengerukan maupun sumbatan saluran air di area sekitar itu.

Kemudian, lanjut Hisam, dilakukan pola koordinasi bersama BBWS Pemali Juana dengan optimalisasi pompa Kali Tenggang dan Kali Sringin.

Baca Juga: Empat Tahun PRMN, Terus Berusaha Lebih Dekat dengan Pembaca Lokal di Setiap Provinsi

Ada sebanyak 11 pompa berkapasitas masing-masing 2.000 liter per detik disiagakan untuk memaksimalkan aliran air wilayah Kaligawe, Kecamatan Genuk dan sekitarnya.   

Pihak DPU pun tetap menyiagakan pompa alkon khusus untuk wilayah tikungan tol dan tikungan RSI Sultan Agung. Sementara untuk wilayah Padi Raya disiagakan pula satu pompa khusus.

Bersama BBWS pun, Dinas PU juga menyiagakan pompa mobile yang selalu siaga 24 jam untuk kondisi darurat di berbagai wilayah Kota Semarang.

Wilayah berpotensi banjir lainnya juga tidak luput dari upaya Pemkot Semarang, termasuk di kawasan Perumahan Dinar Mas, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.

Melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU), pembangunan tanggul darurat berupa tanggul bronjong dan kisdam terus dilakukan di sepanjang DAS Babon yang melintasi Perum Dinar Indah RT 06, RW 26, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.

Seperti diketahui, Sungai Babon merupakan muara dari aliran Sungai Pengkol yang berhulu di wilayah Kabupaten Semarang.

“Sejak 13 November lalu, Dinas Pekerjaan Umum telah membuat tanggul bronjong bertingkat berbahan batu dan kawat rajut sepanjang 23 meter pada tepi Sungai Babon,” terang Hisam.

Tanggul bronjong ini memiliki ketinggian 3 meter dan ditargetkan selesai pada minggu pertama bulan Desember 2023.

Hasil koordinasi dan pemantauan ke lapangan dengan BBWS Pemali Juana dan Lurah Meteseh, tanggul bronjong direncanakan akan diteruskan pembangunannya sepanjang 30 meter dari pihak BBWS.

Baca Juga: Sebanyak 2.808 Warga Palestina Tewas, Korban Agresi Israel ke Jalur Gaza hingga Hari Ke-10

Sebelumnya, pada Februari lalu, penguatan DAS Babon telah dilakukan dengan pembuatan tanggul sementara dari tumpukan karung berisikan pasir/ tanah.

“Kisdam ini dibuat dengan ketinggian 1 meter lebih tinggi dari talud yang sebelumnya terkikis sehingga harapannya lebih kuat menahan aliran air,” terang Hisam.

Namun, saat ini mulai terkikis dan memerlukan penguatan ulang. Langkah koordinatif dilakukan Dinas PU bersama BBWS guna melakukan pelapisan ulang pada kisdam tersebut dalam waktu dekat.

Pihaknya berharap curah hujan ekstrim tak kembali terjadi pada musim penghujan kali ini.

Pasalnya, sebelumnya limpasan air ke wilayah perumahan Dinar Mas akhir tahun 2022 lalu disebabkan curah hujan yang cukup ekstrim.

Baca Juga: Pembangunan RSUD KRMT Wongsonegoro: Wali Kota Semarang Minta Hal Ini

Kawasan Perum Dinar Mas, saat ini masih dihuni 28 KK dari total 39 KK yang tinggal di perumahan tersebut.  

Tak hanya Dinas PU, Pemkot melalui BPBD pun menyiagakan perahu pholyteline sebagai upaya preventif saat kondisi tak diinginkan terjadi.

Koordinasi dan pemantauan terus dilakukan DPU, BBWS Pemali Juana, BPBD hingga warga masyarakat Dinar Mas. Warga secara swadaya memasang kamera pengawas dan alarm peringatan.

Selain itu, secara sukarela dan bergotong royong melakukan pengecekan debit sungai. Berkat upaya-upaya yang telah dilakukan, masyarakat bisa merasakan hasilnya.***

Editor: Ali A

Sumber: Pemkot Semarang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x