Tiga Kasus Baru Covid-19 Terdeteksi di Kota Semarang, Mbak Ita Imbau Warga Tak Panik

- 12 Desember 2023, 04:02 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat pres conference yang digelar di Rooms Inc Semarang, Senin (11/12/2023).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat pres conference yang digelar di Rooms Inc Semarang, Senin (11/12/2023). /portalpekalongan.com/Dok. Pemkot Semarang/

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengungkapkan adanya temuan tiga kasus aktif Covid-19 yang ada di wilayah tersebut.

Adapun tiga kasus aktif itu ditemukan pasca sekian lama tidak ditemukan pasien terinfeksi Covid-19.

"Saya ingin menyampaikan perkembangan kasus COVID-19 di Semarang, ada tiga (kasus)" kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Jawa Tengah, Senin (11/12/2023).

Baca Juga: Terlibat Dalam Penurunan Angka Stunting, Wali Kota Semarang Puji Muhammadiyah

Berdasarkan data yang diterima Pemkot Semarang, kasus pertama terdeteksi pada perempuan berusia 36 tahun yang merupakan warga Sendangmulyo, Kelurahan Sendangmulyo Tembalang.

Dalam kasusnya, pasien diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Namun terindikasi menjalin kontak dengan rekan yang memiliki riwayat pengobatan di Singapura.

Kemudian untuk kasus kedua, pasien yakni perempuan usia 52 tahun dari Kecamatan Mijen dan bekerja sebagai dosen di Universitas swasta di Kota Semarang.

Diketahui pasien memiliki riwayat perjalanan ke Singapura pada tanggal 29 November sampai dengan 3 Desember 2023 dan pulang melalui bandaraa YIA Jogjakarta.

Pasien ini menunjukkan gejala seperti batuk, demam, flu per tanggal 3 Desember 2023 bahkan merasakan anosmia.

Baca Juga: Soal Penyakit Pneumonia, Mbak Ita Minta Dinkes Kota Semarang Lakukan Ini

Sementara itu, dia pergi bersama 3 rekan yang lain dan diketahui 1 orang terkonfirmasi Covid-19 dan 2 orang lainnya sudah diperiksa antigen dan hasilnya negatif.

Kasus ketiga, terindikasi pada perempuan berusia 43 tahun dari Pudak Payung, Banyumanik. Diketahui pasien memiliki kontak erat (teman perjalanan dengan kasus kedua) dan mulai merasakan gejala batuk pilek sejak tanggal 3 Desember 2023.

"Pasien pertama tidak ada gejala, pasien kedua merasakan gejala batuk, demam, dan flu dan merasakan anosmia (hilangnya kemampuan penciuman), sedangkan pasien ketiga mengalami gejala batuk pilek," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.

Lebih lanjut, saat ini, ketiga pasien itu diketahui tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan pelacakan terhadap kontak keluarga masing-masing dan hasilnya negatif.

Ita mengatakan bahwa masyarakat sudah cukup berpengalaman menjalankan standar operasional prosedur (SOP), termasuk terkait isolasi mandiri yang dijalankan oleh pasien Covid-19.

Baca Juga: Lewat Bakti Sosial, FPP Undip Beri Bantuan dan Pelatihan Peternak di Kabupaten Pati

Menyikapi munculnya tiga kasus baru Covid-19, dia meminta masyarakat tidak perlu panik, namun tidak juga menurunkan kesiagaan, misalnya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Kalau mau bepergian, protokol kesehatan dijalankan, makan makanan cukup dan bergizi. Bagi yang belum (vaksinasi) 'booster', segera hubungi puskesmas terdekat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan kota Semarang Dokter Abdul Hakam menjelaskan bahwa ketiga orang yang terdeteksi Covid-19 itu mengalami gejala ringan sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit.

"Mereka hanya menjalani istirahat di rumah, isolasi di rumah. Ketiga-tiganya sudah 'booster'. Pastinya berbeda ya kalau sudah 'booster'. Keluhan gejalanya lebih ringan," katanya.

Hakam menjelaskan bahwa ketiganya belum sampai pada pendeteksian varian Covid-19 baru, yakni varian Eris atau EG.5 dan EG.2, sebab pemeriksaan harus dilakukan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jateng.***

Editor: Andini Wahyu Pratiwi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x