Dalam Penanganan Stunting, PD Muhammadiyah Kota Semarang Sebut Mbak Ita Begini

- 16 Desember 2023, 11:56 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat menghadiri apel akbar Milad Muhammadiyah ke-111 bertajuk “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta” di halaman Balai Kota Semarang, Minggu (10/12/2023) pagi.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat menghadiri apel akbar Milad Muhammadiyah ke-111 bertajuk “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta” di halaman Balai Kota Semarang, Minggu (10/12/2023) pagi. /portalpekalongan.com/Dok. Pemkot Semarang/

PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - Wakil Ketua Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Semarang, Amrudin Mahfud Jumai menanggapi pujian terkait keterlibatan Muhammadiyah dalam upaya penanganan stunting di daerah setempat.

Seperti diketahui, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu sebelumnya memuji atas peran Muhammadiyah melalui salah satu organisasi otonominya yakni Aisyiyah dalam upaya penanganan stunting.

Sementara itu, AM Jumai sapaan akrab Amrudin Mahfud, menyebut keterlibatan Muhammadiyah dalam penanganan stunting di Kota Semarang juga tidak lepas dari peran Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita.

Baca Juga: Akademisi Apresiasi Jemput Bola SemBiz 2023 Terobosan Mbak Ita

Dia juga mengungkapkan, apresiasi yang diberikan Mbak Ita juga menjadi sebuah dorongan semangat bagi Muhammadiyah dalam menurunkan angka stunting di Kota Atlas.

"Kita menjadi bagian dari keluarga besar Kota Semarang maka Muhammadiyah mendukung atas langkah-langkah serius Bu Ita dalam penanggulangan stunting, bahkan zero," katanya, di Semarang, Kamis (14/12/2023).

Menurutnya, kebijakan penurunan stunting tersebut sejalan dengan program Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

"Melalui organisasi otonomi Aisyiyah telah melakukan kegiatan-kegiatan dalam penanggulangan stunting, mulai dari penyuluhan gizi sampai membentuk semacam rumah-rumah relawan peduli lingkungan penguatan gizi," ujarnya.

Lebih lanjut, diketahui berbagai upaya yang dilakukan Muhammadiyah dalam menurunkan angka stunting sendiri tidak lepas dari keterlibatan sejumlah pihak.

Di antaranya lembaga pendidikan Muhammadiyah, Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu), termasuk fasilitas kesehatan semacam klinik hingga rumah sakit milik organisasi masyarakat (ormas) yang didirikan KH Ahmad Dahlan tersebut.

Kebijakan tersebut sebenarnya, kata AM Jumai, merupakan amanah yang diberikan oleh Muhammadiyah pusat yang harus dijalankan ke regional, kabupaten/kota hingga tingkat paling bawah.

Baca Juga: Pemkot Semarang Upayakan Peningkatan Karir Bagi ASN Berijazah SMA Lewat Fasilitas Ini

"Saya kira kami dari kacamata perserikatan Muhammadiyah, melihat kinerja Mbak Ita di dalam komitmen penurunan angka stunting menunjukkan prestasi-prestasi," kata Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) tersebut.

Pihaknya menyatakan, selaku ormas terus bermitra aktif dan produktif dengan Pemkot Semarang.

Menurutnya, segala keputusan Mbak Ita yang menguntungkan masyarakat akan didukung penuh.

Ketua Takmir Masjid As Salam Wonodri itu berkata, secara objektif posisi Muhammadiyah memandang kinerja Mbak Ita saat ini telah ada peningkatan-peningkatan yang dirasakan.

"Ini menjadi komitmen kita bersama, maka Muhammadiyah dengan berbagai kekuatan yang ada juga siap bersinergi terus dengan Pemkot Semarang," kata Ketua Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu (FKSB) Kota Semarang tersebut.

Sebelumnya Mbak Ita memberikan pujian kepada Pimpinan Daerah Muhammadiya (PDM) Kota Semarang karena terlibat dalam penurunan angka stunting di Ibu Kota Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Mbak Ita saat menghadiri apel akbar Milad Muhammadiyah ke-111 bertajuk “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta” di halaman Balai Kota Semarang, Minggu (10/12/2023) pagi.

Dalam kesempatan itu, Mbak Ita mengapresiasi keterlibatan Muhammadiyah utamanya Aisyiyah karena langsung memberikan perhatian kepada putri-putri remaja dan calon ibu utamanya wanita hamil.

Menurutnya, hal ini adalah langkah awal yang tepat untuk pencegahan anak stunting.

“Komitmen perjuangan (penurunan-red) stunting Muhammadiyah sangat luar biasa. Kami atas nama Pemkot Semarang dan masyarakat mengucapkan terima kasih untuk komitmen pencegahan stunting. Pada saat sekarang keluarga besar Muhammadiyah sudah sangat membantu, mensupport kami, saling sinergi, utamanya Aisyiyah yang sudah membantu dalam upaya penurunan stunting dan pencegahan penanganan HIV Aids,” ujarnya di sela-sela kegiatan.

Baca Juga: Selamat! Undip Berhasil Raih Peringkat “The 27th Most Sustainable University in the World” 2023

Dirinya berharap, PDM Muhammadiyah Kota Semarang bisa terus berkomitmen dalam mendukung program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, utamanya penanganan stunting.

Hal ini senada dengan tujuan Pemkot Semarang untuk zero stunting di tahun 2024.

“Kami berharap bisa semakin masif dilakukan, karena Pemkot Semarang berharap 2024 bisa zero stunting. Nah tentu dari keluarga besar Muhammadiyah bisa mendorong mewujudkan itu,” ucapnya.

Lebih lanjut, Mbak Ita menjelaskan, saat ini ada 916 anak dalam kondisi stunting di Kota Semarang. Jumlah itu sudah turun dari angka 932 anak.

Meski demikian, Mbak Ita terus mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang untuk terus memberikan perhatian khusus bagi remaja-remaja putri untuk selalu menjaga pola hidup yang baik.

“Karena memang bahwa stunting tidak hanya dari anak. Tetapi harus dimulai dari remaja putri, calon pengantin, pengantin, ibu hamil. Ibu hamil kita prioritaskan karena kalau tidak kita prioritaskan nanti anaknya akan stunting. Jadi yang stunting anaknya sudah sembuh, tapi kalau dari ibu kemudian melahirkan, ada anak stunting lagi. Jadi ini terus menerus justru kita ini pendekatan kepada ibu-ibu atau calon ibu untuk pencegahan KEK (Kurang Energi Kronis) atau anemia,” imbuhnya.***

Editor: Andini Wahyu Pratiwi

Sumber: Pemkot Semarang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x