Kasus Aktif Covid-19 di Kota Semarang Terdeteksi, Pemkot Antisipasi Lonjakan

- 12 Desember 2023, 04:40 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat pres conference yang digelar di Rooms Inc Semarang, Senin (11/12/2023).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat pres conference yang digelar di Rooms Inc Semarang, Senin (11/12/2023). /portalpekalongan.com/Dok. Pemkot Semarang/



PORTALPEKALONGAN.COM - SEMARANG - Pasca tiga kasus aktif Covid-19 terdeteksi di Kota Semarang, Pemerintah Kota (Pemkot) mulai melakukan antisipasi lonjakan kasus.

Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat pres conference yang digelar di Rooms Inc Semarang, Senin (11/12/2023).

Dalam konferensi pers itu, Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita juga mengungkap adanya tiga kasus aktif Covid-19 terdeteksi di Kota Semarang.

"Pertama, kasus Covid-19 terjadi di wilayah Sendangmulyo. Seorang perempuan, tidak ada perjalanan ke luar negeri, tetapi ada kontak erat dengan temannya yang memiliki pengobatan di Singapura. Kontak erat ini, ada di rumah tidak ada gejala dan belum dilakukan pemeriksaan antigen," ujar Mbak Ita dalam pres conference, Senin (11/12/2023).

Baca Juga: Tiga Kasus Baru Covid-19 Terdeteksi di Kota Semarang, Mbak Ita Imbau Warga Tak Panik

Kemudian untuk kasus kedua, pasien yakni perempuan usia 52 tahun dari Kecamatan Mijen dan bekerja sebagai dosen di Universitas swasta di Kota Semarang.

Diketahui pasien memiliki riwayat perjalanan ke Singapura pada tanggal 29 November sampai dengan 3 Desember 2023 dan pulang melalui bandaraa YIA Jogjakarta.

Pasien ini menunjukkan gejala seperti batuk, demam, flu per tanggal 3 Desember 2023 bahkan merasakan anosmia.

"Pulang melalui Bandara Yogyakarta dan mulai muncul gejala batuk, demam, flu dan batuk, serta mengalami anosmia pada tanggal 3 Desember 2023," katanya.

Sementara itu, Mbak Ita menyebut pasien pergi bersama 3 rekan yang lain dan diketahui 1 orang terkonfirmasi Covid-19 dan 2 orang lainnya sudah diperiksa antigen dan hasilnya negatif.

"Dia pergi bersama tiga rekan. Dan diketahui, satu orang terkonfirmasi positif Covid-19, dan dua negatif," sebutnya.

Untuk kasus ketiga, kata Mbak Ita, pasien juga seorang perempuan berusia 43 tahun dan berasal dari Kecamatan Banyumanik.

"Bersangkutan ini kontak erat atau teman perjalanan dari kasus kedua. Merasakan batuk pilek sejak 3 Desember 2023. Kontak erat dengan suami, anak dan keluarga namun saat diperiksa hasilnya negatif," lanjutnya.

Mbak Ita menyebut ketiganya telah menjalani isolasi mandiri di rumah. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai melakukan langkah mitigasi dan penanganan kasus Covid-19.

"Upaya Pemkot Semarang, yakni melakukan pemantauan dari masyarakat yang datang dari luar negeri, jadi jika bergejala juga harus dites," katanya.

Baca Juga: Terlibat Dalam Penurunan Angka Stunting, Wali Kota Semarang Puji Muhammadiyah

Lebih lanjut, Dinas Kesehatan Kota Semarang sendiri telah mempersiapkan rumah sakit-rumah sakit untuk ruang isolasi.

"Memang kita berharap jangan sampai terjadi lonjakan, tapi kita mempersiapkan diri dan mitigasi mengantisipasi lonjakan kasus," sebutnya.

Dia menambahkan, Pemkot Semarang juga akan mempersiapkan penyediaan alat dan pemeriksaan antigen dan PCR.

"Ini akan kami persiapkan mitigasi. Termasuk menyediakan logistik vaksin Covid-19. Setelah berkomunikasi dengan provinsi, Kota Semarang pada Selasa besok mendapatkan 1.000 dosis vaksin," imbuhnya.

Pemkot Semarang, menurutnya, terus berkaca dari berpengalaman sebelumnya. Termasuk memberlakukan kembali Standar Operasional (SOP).

Selain itu, pihaknya juga mengingatkan kembali lurah dan camat yang baru dilantik terkait SOP, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis serta mengaktifkan kembali Siaga Corona.

"Langkah konkret kami dengan membentuk tim Satgas Covid-19. Kepala Dinas dan Asisten II akan menyiapkan tim Satgas Covid-19 sesuai tupoksinya," jelasnya.

Ada dinas teknis seperti Dinas Kesehatan yang akan memulai tracking, hal ini menindaklanjuti adanya tiga kasus aktif di Kota Semarang. Termasuk kesiapan Rumah Sakit untuk menampung rujukan dan perawatan pasien Covid-19.

Tak hanya itu, lanjutnya, Satpol PP diminta melakukan Yustisi atau gerakan pencegahan di wilayah yang sedang ada peningkatan kasus Covid-19 seperti di Sendangmulyo, Mijen, dan Banyumanik.

Baca Juga: Soal Penyakit Pneumonia, Mbak Ita Minta Dinkes Kota Semarang Lakukan Ini

"Dinas Pendidikan, kami minta memberikan imbauan protokol kesehatan. Dinas Sosial dan BPBD kami minta menyiapkan relawan termasuk bantuan bantuan sosial jika dibutuhkan seperti jamu, sembako, dan sebagainya," tambah Mbak Ita.

"Bagian Tata Pemerintah (Tapem) dan DP3A serta kecamatan dan kelurahan kami minta mengaktifkan Kampung Siaga Candi Hebat. Jadi posko yang masih ada kami ingin hidupkan lagi," imbuhnya.

Tak hanya itu, masyarakat juga diketahui akan kembali diedukasi secara masif.

"Jadi pasca pandemi ini, perawatan covid sudah tidak ditanggung negara tapi melalui BPJS. Masyarakat kami minta mengecek kembali BPJS-nya. Bagi warga Kota Semarang yang belum memiliki bisa melalui mengurus dan mengajukan UHC. Agar nantinya jika terjadi apa-apa bisa mengantisipasi," jelasnya.

Mbak Ita mengimbau masyarakat agar tidak panik, karena Pemkot Semarang terus berupaya melakukan langkah terbaik.

"Masyarakat bisa menghubungi call center 112 jika membutuhkan informasi dan memiliki pertanyaan seputar kesehatan. Masyarakat tidak perlu panik, karena pemerintah Kota Semarang sudah menyiapkan langkah antisipasi," terangnya.

Dia berpesan agar masyarakat kembali menjalankan protokol kesehatan, menjaga kesehatan dan memakai masker.

"Bagi yang belum booster, Selasa ini bisa menghubungi ke Puskesmas terdekat untuk suntik vaksin booster," imbuhnya.***

Editor: Andini Wahyu Pratiwi

Sumber: Pemkot Semarang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x