Putin Terus Salahkan Kinerja Buruk Badan Intelijen, Sejumlah Pejabat FSB Dipecat dan Dijadikan Tahanan Rumah

- 12 Maret 2022, 08:01 WIB
Kepala Dinas Luar Negeri Badan Keamanan Rusia (FSB), Sergey Beseda (kanan) bersama wakilnya Anatoly Bolyukh (inset bawah), telah dipecat dan ditetapkan sebagai tahanan rumah atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putih (kiri).
Kepala Dinas Luar Negeri Badan Keamanan Rusia (FSB), Sergey Beseda (kanan) bersama wakilnya Anatoly Bolyukh (inset bawah), telah dipecat dan ditetapkan sebagai tahanan rumah atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putih (kiri). /Kolase foto/Daily Mail/TNS/Media Sosia

PORTAL PEKALONGAN - Presiden Rusia Vladimir Putin terus menyalahkan Badan Keamanan Rusia (FSB) karena kinerja intelijennya dinilai buruk, memberikan informasi palsu dan menyesatkan, sehingga Rusia mengalami kerugian besar dalam invasi ke Ukraina.

Sebelumnya, Vladimir Putin dikabarkan telah memecat sedikitnya 8 jenderal yang merupakan pejabat FSB. Terbaru, Putin menetapkan Kepala Dinas Luar Negeri pada FSB dan wakilnya sebagai tahanan rumah setelah menyalahkan mereka atas kegagalan intelijen yang membuat pasukan Rusia mengalami kekalahan memalukan di Ukraina sejak awal invasi.

Andrey Soldatov, seorang penulis terhormat di Dinas Intelijen Rusia mengungkapkan, sumber-sumber anomim di dalam FSB mengatakan kepadanya bahwa Sergey Beseda, 68, kepala Dinas Luar Negeri FSB telah dipecat dan ditahan atas perintah Putin. Juga ikut ditangkap adalah Anatoly Bolyukh, wakil Beseda.

Baca Juga: PUTIN MENGAMUK! Pecat 8 Jenderal karena Gagal Merebut Ukraina dalam Beberapa Hari

Menurut Soldatov, sumber-sumber anomim tersebut mengatakan Putin benar-benar tidak senang dengan kinerja badan tersebut yang dinilai memberikan informasi palsu dan menyesatkan, sehingga Rusia mengalami kerugian besar dalam invasi ke Ukraina.

Berikutnya, Anatoly Bolyukh, wakil kepala Layanan ke-5 dari Layanan Keamanan Federal dan Kepala Departemen Informasi Operasional, juga dilaporkan telah ditangkap.

Menurut Soldatov, menjelang invasi Badan Intelijen meyakinkan Putin bahwa pasukannya hanya akan menghadapi perlawanan kecil dari tentara Ukraina dan bahwa rakyat Ukraina sendiri sangat ingin menyingkirkan para pemimpin mereka.

Di antara alasan represi yang dituduhkan terhadap para pejabat FSB adalah penggelapan dana yang dialokasikan untuk pekerjaan subversif dan penyamaran di Ukraina, serta informasi palsu yang sengaja dibuat tentang situasi politik di Ukraina.

Baca Juga: Rusia Bersedia Hentikan Perang, tapi Menuntut Ukraina Harus Mau Begini...

Badan Keamanan FSB diduga menyerahkan informasi intelijen yang menunjukkan bahwa Ukraina lemah, penuh dengan kelompok neo-Nazi, dan akan mudah menyerah jika diserang.

Faktanya, angkatan bersenjata Rusia telah menghadapi perlawanan sengit dari tentara Ukraina yang membuat mereka terhenti, menimbulkan kerugian besar, dan memaksa Putin untuk menggunakan perang pengepungan brutal yang sejauh ini tidak membuahkan hasil.

Sementara itu warga sipil Ukraina telah bersatu di belakang pemerintah mereka dan kepemimpinan inspirasional Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Militer Ukraina bersama rakyat di daerah-daerah yang telah diduduki Rusia, terus menyabot tank dan menghancurkan kendaraan mereka.

Baca Juga: Mantan Miss Ukraina Angkat Senjata, Siap Bergabung dengan Ribuan Relawan Melawan Pasukan Rusia

Itu terjadi setelah beberapa laporan mengatakan Putin marah pada FSB karena meyakinkannya bahwa tentaranya akan menghadapi sedikit perlawanan ketika menyerang Ukraina, menyalakan dinas intelijennya dan menyalahkan mereka atas kesalahan-kesalahan hasil kinerja intelijen tersebut.***

Editor: Arbian T

Sumber: Dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah