Ustadz Abdul Somad: Hidup adalah Pilihan

4 Desember 2022, 13:37 WIB
Ustadz Abdul Somad. /Tangkapan layar Youtube Naura Memey/

 

PORTAL PEKALONGAN - Ustadz Abdul Somad atau UAS menyatakan, bahwa manusia itu diberikan kehendak untuk memilih dan menentukan pilihan.

Namun, hidup tidak melulu soal takdir yang ditetapkan, ada nasib yang ditentukan oleh tangan manusia.

Ketika hendak menjadi orang kaya, pilihan itu ada.

Tidak hanya sekadar pilihan, risikonya turut menyertai dalam kehidupan.

Baca Juga: Semeru Muntahkan Awan Panas, Ini Profil Tempat Tinggal Para Dewa Pemilik Ranupane dan Ranu Kumbolo

"Melangkah maju atau mundur, merupakan pilihan yang sederhana. Tetapi di balik itu, ada rahasia yang masih tabu untuk diketahui."

Ustadz Abdul Somad menyampaikan hal tersebut dalam akun TikTok Hijrah Yuk, seperti yang dikutip Portal Pekalongan.

"Hidup adalah berani mengambil risiko pilihan. Menjadi pohon yang tinggi, maka siap diterpa angin yang kencang. Menjadi rumput yang rendah, maka akan dipijak orang. Tentukanlah pilihan, disitu ada kekuatan," ujar Ustadz Abdul Somad.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Sabar Itu Seperti Kaktus

Ketika memberanikan diri untuk berada di posisi atas, layaknya pohong yang tinggi, maka akan sangat kencang angin yang menerpa.

Berada di atas, seperti pejabat, pengusaha atau orang yang berada mungkin terdengar nyaman dan enak.

Menurut Ustadz abdul Somad, hidup bebas dari kesusahan, makan enak setiap saat, rumah mewah dan megah. Tetapi ujian yang akan menghampiri juga besar.

"Intaian pencuri dan perampok mulai menghantui, anak-anak yang mulai berjauhan merantau di negeri orang. Semua pilihan hidup ada risiko, tidak selamanya kulit terlihat indah dalamnya pun juga menawan," ujarnya.

Baca Juga: Sholawat Kepada Nabi Ibrahim dalam Sholat, Ini Dua Alasannya dari Ustadz Abdul Somad

Memilih untuk di bawah, hidup sederhana dan serba cukup, layaknya rumput hijau di taman kota. Siap untuk diinjak oleh orang yang berlalu lalang.

Lebih baik memilih jalan tengah, yakni hidup penuh rasa syukur dengan tidak menggantungkan harapan kepada selain dari Allah Swt.

Jika menempatkan harapan kepada makhluk, tentu akan bermuara kecewa.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh Tujuh Kilometer

Sedangkan menambatkan rasa takut dan meminta hanya kepada Allah saja, niscaya kebahagiaan perlahan muncul ke permukaan.

"Hidup itu adalah pilihan, dan manusia beruntung punya kesempatan untuk memilih."

Hewan dan tumbuhan tidak dapat memilih ia akan menjadi apa.

Sejak awal diciptakan seperti itu, sampai matinya pun akan begitu pula.

"Namun manusia, punya peluang untuk bangkit dan ada celah kembali terpuruk."

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Pertanyaan Kubur Tidak Perlu Dihafal, Ini Bukan Tes PNS

Salah langkah dalam hidup akan mengantarkan manusia ke tepi jurang yang mematikan.

Jika ia lahir dalam keadaan susah, waktu akan memberikan banyak pelajaran untuk menjadi orang berada. Berlaku pula sebaliknya.

"Perbanyak rasa syukur menjadi manusia, terutama manusia yang diberikan iman di dalam hidup," katanya.

Tidak sedikit orang dicabut nikmat imannya karena terlalu congkak dan tamak dengan hal-hal duniawi.***

Editor: Ali A

Sumber: TikTok Hijrah Yuk

Tags

Terkini

Terpopuler