Ustadz Abdul Somad: Manusia Telah Beriman Jauh Sebelum Diciptakan

13 Desember 2022, 14:18 WIB
Ustadz Abdul Somad. /Tangkapan layar Youtube Naura Memey/

 

 

PORTAL PEKALONGAN – Iman dan kekafiran merupakan dua hal yang diberikan Allah Swt kepada setiap dada manusia. Keduanya menjadi control system manusia untuk kehidupan di dunia.

Iman melambangkan kebaikan, sementara kekafiran menjadi simbol keburukan. Oleh karena keduanya ada pada setiap manusia, maka peluang beramal sholeh dan maksiat pun terbuka kapan pun. Sehingga tidak boleh seseorang mengaku paling beriman, karena setiap manusia punya iman.

Iman merupakan hal pertama yang Allah Swt bentuk sebelum manusia menjadi makhluk seutuhnya, bahkan jauh dari kata manusia itu sendiri.

Baca Juga: Bhineka Tunggal Ika itu Diajarkan Islam, Ustadz Abdul Somad Buktikan Melalui Sejarah Madinah

Baca Juga: Istri Selalu Telpon Suami, Ustadz Abdul Somad: Itu Namanya Cerewet Syariah

Melansir dari akun TikTok Sahabatuasbatam, bahwa Ustadz Abdul Somad alias UAS, menerangkan bahwa iman diberikan Allah Swt sejak manusia berada di alam ruh.

“Kapan kita beriman? Sebelum kita lahir ke atas dunia, sebelum berbentuk darah, daging, kuku, bulu, sebelum menjadi manusia,” kata UAS.

Pernyataan UAS tadi memberitahu bahwa iman manusia itu terbentuk sejak lama, bahkan sebelum manusia itu berwujud seperti manusia.

“Ingatlah ketika mengambil perjanjian dihadapan seluruh manusia, ketika masih berbentuk ruh di alam arwah, ketika itu Allah mengatakan bukankah Aku ini rabb kamu? Lalu semua menjawab Engkau adalah rabb kami Ya Allah,” lanjut UAS.

Manusia telah mengakui bahwa Allah Swt adalah Tuhan, dengan segala konsekuensi pengakuan itu, berlaku pula hukum hamba kepada Tuhannya.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Kebaikan Datang dari Allah

Baca Juga: Wajib Baca! Ustadz Abdul Somad Sebutkan 3 Keutamaan Istighfar

Artinya, ketika hidup di dunia, manusia hendaknya mengikuti perjanjian dan pengakuan di alam arwah, yakni menjadikan Allah Swt sebagai Tuhannya. Sehingga tidak ada Tuhan lain selain Dia, tidak ada pula sesembahan lain kecuali Allah saja.

Namun, ternyata saat lahir, banyak manusia lalai dan luput dari perjanjian itu. Ketika mereka memiliki kuasa atas dirinya, dia ciptakan Tuhan versinya sendiri, dari kayu, batu, pepohonan bahkan hewan. Tuhan digambarkan rendah oleh manusia yang lalai itu.

Jadi tidak perlu heran jika sesama manusia sering terjadi pertikaian akibat pelanggaran perjanjian. Janji kepada Tuhan saja dilalaikan, apalagi dengan makhluk yang sama-sama mengingkari perjanjian suci itu.

“Tapi nanti pada hari kiamat manusia menjawab kami lalai, lupa, tidak ingat. Begitulah manusia,” terang UAS.

Kelak pada hari kiamat, barulah manusia menyadari bahwa Allah Swt adalah Tuhan yang patut disembah, diibadahi dan dimintai pertolongan. Mereka menyesali perbuatan itu dan mengakuinya.

Baca Juga: Ini Manfaat Doa Bersama Menurut Ustadz Abdul Somad

Tapi apalah guna penyesalan di akhir cerita, tidak dapat mengubah keadaan yang terjadi. Semua mempertanggung jawabkan apa yang dilakukannya di dunia.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: Tiktok Sahabatuasbatam

Tags

Terkini

Terpopuler