Hati-Hati! Ustadz Abdul Somad Sebut Kambing Bisa Lebih Mulia Dari Manusia

14 Desember 2022, 08:39 WIB
/Pixabay/filinecek.

 

 

PORTAL PEKALONGAN – Manusia diciptakan dengan kesempurnaan bentuk dibanding makhluk Allah Swt lainnya. Dalam surah At-Tin, Allah sendiri yang mengatakan bahwa manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya bentuk.

Dia juga memberikan manusia pendengaran, penglihatan, hati, akal pikiran dan hawa nafsu sebagai bekal hidup di dunia untuk menjadi pemimpin, Selain itu, atas kenikmatan-kenikmatan yang tadi disebutkan agar disyukuri oleh manusia dan menjadi sebab ibadah kepada-Nya.

Namun, derajat manusia yang mulia, penciptaannya yang sempurna itu ternyata berpeluang dapat berubah signifikan. Ustadz Abdul Somad menyebutkan bahwa kambing dapat menjadi lebih mulia daripada manusia.

Melansir akun TikTok Sahabatuasbatam, dai asal Provinsi Riau itu menyebutkan alasannya.

“Mengapa kambing lebih mulia lebih manusia? Manusia yang diberikan akal, pikiran, hati, kecerdasan, tapi tidak dia pakai untuk menolong agama Allah, mereka seperti binatang ternak, bahkan lebih hina,” ujar UAS.

Baca Juga: Lima Cara Menolong Agama Allah Menurut Ustadz Abdul Somad

Baca Juga: Punya Jabatan, Ustadz Abdul Somad: Pakai untuk Menolong Agama Allah

Ternyata manusia yang diberikan Allah Swt kecerdasan dan segala macam kenikmatan, tetapi dia tidak gunakan untuk menolong agama Allah Swt, maka sama saja dia seperti binatang ternak, bahkan lebih rendah.

Orang yang enggan menolong agama Allah itu diibaratkan seperti binatang ternak, seperti kambing, sapi, kerbau atau sejenisnya. Manusia yang punya banyak kelebihan harusnya mampu berbuat banyak pula terhadap agama Allah.

“Kambing akan datang kepada Allah bersaksi bahwa orang ini pernah beramal sholeh. Setelah itu dia diperintahkan menjadi tanah,” kata UAS.

Binatang ternak itu ternyata bersaksi kepada Allah Swt atas amal sholeh yang dikerjakan manusia. Jika semasa hidupnya manusia itu selalu berbuat baik, maka kesaksian kambing dan hewan lainnya akan menyelamatkan hidupnya. Berlaku pula hukum sebaliknya.

Lalu nantinya binatang itu menjadi tanah setelah persaksiannya dihadapan Allah Swt. Orang-orang kafir menyesali hidupnya dan ingin menjadi tanah seperti binatang ternak. Namun apa daya, dia adalah manusia, makhluk yang diciptakan dengan kesempurnaan. Oleh karena dia manusia, pertanggung jawaban dihadapan Allah Swt adalah kepastian dan konsekuensinya.

Baca Juga: Jangan Bangga Berbadan Kekar, Ustadz Abdul Somad: Nanti Jadi Santapan Cacing Tanah

Baca Juga: Dua Etika Dalam Bernegara, Ustadz Abdul Somad: Lakukan Jika Syaratnya Terpenuhi

Akhirnya, manusia akan menempati dua tempat saja, surga atau neraka. Secara matematis, jika timbangan amal sholeh lebih berat, yang menunjukkan hidupnya penuh kebaikan, maka Allah Swt akan memasukkan dia ke surga.

Namun sebaliknya, jika timbangan amal buruk lebih berat, yang menunjukkan hidupnya penuh kejahatan dan kemungkaran, maka Allah Swt akan memasukkan dia ke neraka.

Akhir hidup manusia di akhirat adalah hak prerogatif Allah Swt, Dia tidak bisa diintervensi siapapun. Surga dan neraka adalah ketetapan-Nya, manusia hanya berusaha saja.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: Tiktok Sahabatuasbatam

Tags

Terkini

Terpopuler