Habib Ja'far: Pemimpin Digelari Bukan dengan Gelar Keduniawiannya tapi Dengan Sifat yang Melekat Padanya

29 Januari 2023, 20:13 WIB
Habib Jafar ungkap solusi menjadi kaya melalui amalan ini. //youtube/@majelislucu

Portal Pekalongan - Sifat jujur adalah suatu sifat yang sangat membutuhkan kesesuaian antara perkataan yang diucapkan dengan perbuatan yang dilakukan.

Dikatakan sifat jujur apabila apa yang diucapkan itu telah sesuai denga napa yang dilakukan, tidak dilebih – lebihkan ataupun dikurangi.

Untuk itu, sifat jujur merupakan sebuah sifat yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari – hari. Karena dengan menjaga sifat jujur akan menimbulkan rasa kepercayaan.

Baca Juga: Benarkah Mendirikan Sholat Sunah Qobliyah Subuh Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya? Ini Penjelasannya!

Sifat jujur sudah ada semenjak seorang manusia itu terlahir, namun di tengah perjalanan hidup dengan segala problematika yang ada sifat jujur ini kian meleleh. Sehingga banyak kebohongan – kebohongan yang bertebaran seperti air hujan.

Saking pentingnya sifat jujur ini, sangatlah penting untuk diterapkan kepada generasi – genarasi yang masih anak- anak sehinggga akan menciptakan sebuah karakter kuat saat beranjak dewasa nanti.

Menyadur dari sebuah video unggahan kalan youtube Cahaya untuk Indonesia, Habib Husain Ja’far AL Hadar menjelaskan tentang sifat jujur dengan tauladan Nabi Muhammad Saw.

“Sifat jujur adalah sifat utamanya Nabi Muhammad Saw. dan orang – orang mulia yang mengitari Nabi Muhammad Saw. salah satunya khalifah pertama sayidina Abu Bakar As Shiddiq. Jadi beliau itu terkenal karena kejujurannya,” ucap Habib Ja’far

Baca Juga: Ini 4 Bulan Haram: Muharram, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Prof Ahmad Rofiq: Rajab Bulan Pengharapan

Dalam sebuha kisah para sahabat Nabi, Abu Bakar adalah sahabat terdekat Nabi yang mendapat gelar As Siddiq. Gelar yang diberikan kepada sahabat Abu Bakar, bukan semata – mata tanpa alasan, melainkan gelar itu diperoleh dari sifat jujur yang dimiliki oleh Sahabat Abu Bakar.

Selain itu, sifat jujur juga sangatlah penting dimiliki oleh seorang pemimpin. Layaknya sahabat Abu Bakar yang meneruskan kepemimpinan Nabi.

Semasa kepemimpinanya, Abu Bakar selalu berkata benar dan membenarkan apa yang dikatakan Nabi, seperti menjadi orang pertama yang membenarkan peristiwa besar Isra Miraj, serta sosok yang sangat gigih dalam melindungi orang yang masuk ke dalam Agama Islam.

“Seorang pemimpin yang meneruskan kepemimpinan Nabi, itu bukan digelari dengan gelar keduniawiannya. Bukan dengan ras nya tetapi dengan sifat apa yang paling uggul di dalamnya,” papar Habib Ja’far.

Baca Juga: 6 Janji Allah Kepada Orang yang Gemar Bersedekah, Nomor 6 Paling Dinanti

Menjadi pemimpin yang jujur tidak hanya akan membawa dirinya sendiri kepada kebaikan, tetapi juga membawa rakyat yang dipimpinnya pada kebaikan juga.

Tidak hanya itu, jika selama memimpin mencintai rakyatnya, dan rakyatnya pun akan mencintai pemimpinnya.  

Hal itu terjadi karena rakyat menaruh kepercayaan kepada seorang pemimpin yang menjunjung tinggi kejujuran, Allah pun mencatatnya sebagai orang yang jujur.

Namun sebaliknya, jika pemimpin tidak jujur, rakyat tidak akan mempercayainya, dan Allah pun mencatatnya sebagai orang yang tidak jujur.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: YouTube Cahaya Untuk Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler