Isra Miraj dalam Pemahaman Gus Baha: Landasan Perintah Shalat 5 Waktu

8 Februari 2024, 16:55 WIB
Kearifan Hidup Sederhana ala Gus Baha /Instagram/


PORTAL PEKALONGAN - Gus Baha, juga dikenal sebagai KH Ahmad Bahauddin Nursalim, dari Rembang, suami Ning Winda dari Pesantren Sidogiri Pasuruan, mengemukakan bahwa ada sosok yang turut serta secara tidak langsung dalam peristiwa Isra Miraj di mana Nabi Muhammad SAW menerima wahyu mengenai kewajiban shalat lima waktu bagi umat Islam.

Menurut pemikiran Gus Baha, selama peristiwa tersebut, terdapat sebuah kehadiran yang berperan dalam pemberian perintah shalat lima waktu oleh Allah SWT kepada Nabi dan umatnya.

Dalam konteks ini, apakah ada entitas yang dapat memengaruhi atau turut serta dalam penetapan perintah shalat lima waktu dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya?

Baca Juga: Rahasia Kesehatan: Panduan Menu Sehat yang Efektif untuk Dewasa

Simak penjelasan Gus Baha sebagai mana dilansir Portal Pekalongan dari video YouTube SANTRI GAYENG.   

Dalam Isra Mi'raj, Nabi Muhammad SAW Diperintah ke Mana dan untuk Apa? Berikut kisah Isra Mir'aj Rasulullah Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Sidratul Muntaha.

Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa yang luar biasa dalam sejarah agama Islam dan salah satu mukjizat Rasulullah SAW dalam bentuk wahyu yang disampaikan secara langsung oleh Allah SWT.

Isra Miraj terjadi pada tanggal 27 Rajab. Isra Miraj menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram menuju Baitul Maqdis hingga Sidratul Muntaha.

Kisah ini merupakan bagian penting dari keimanan umat Islam dan disebutkan dalam surah Al Isra ayat 1,
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ١

Baca Juga: Memahami Batasan: Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Terbatas dalam Diet Sehat

Artinya: "Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

1. Isra Miraj merupakan penggabungan dua peristiwa. Isra dimaknai dengan perjalanan malam hari yang dilaksanakan Rasulullah SAW dari Makkah atau Mekah Arab Saudi menuju Baitul Maqdis (Masjid Al Aqsa) Palestina.

2. Miraj merupakan persitiwa di mana Allah SWT mengangkat Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Al Aqsa melewati langit ketujuh menuju Sidratul Muntaha. Peristiwa Mi'raj ini yang nantinya memunculkan perintah shalat lima waktu bagi umat muslim.

Peristiwa Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab tahun 10 kenabian. Kala itu, Rasulullah SAW sedang berbaring di kamarnya, lalu tiba-tiba malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil mendatanginya.

Kemudian Nabi Muhammad SAW dibawa oleh para malaikat menuju Sumur Zam-zam. Di sana, malaikat Jibril membelah dada Rasulullah SAW dan membersihkannya menggunakan air zam-zam. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan Nasbi Saw sebelum dibawa menghadap Allah SWT.

Baca Juga: Rahasia Kesehatan Tubuh: Lima Kelompok Makanan Utama yang Harus Dikonsumsi

Rasulullah SAW kemudian pergi dari Masjidil Haram menuju Masjid Al Aqsa naik Buraq. Setibanya di Masjid Al Aqsa, Nabi Muhammad SAW menambatkan Buraq-nya, lalu mendirikan sholat dua rakaat. Beliau menjadi imam di mana makmumnya adalah para nabi dan malaikat Allah SWT.

Setelah itu, Rasulullah SAW didampingi malaikat Jibril pergi ke langit ketujuh. Di setiap lapisan langit, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi terdahulu.

1. Di Langkit Pertama

Di langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan laki-laki berbadan tinggi mencapai 60 siku ke langit (sekitar 27 meter). Saat menoleh ke kanan laki-laki itu tersenyum, namun saat melihat ke sebelah kiri ia menangis.

"Selamat bertemu wahai anak yang soleh dan nabi yang soleh," kata laki-laki tersebut saat melihat Nabi Muhammad SAW.
"Siapakah dia," tanya Nabi Muhammad SAW bertanya kepada Jibril dan dijawab bahwa itu adalah Nabi Adam AS yang merupakan nabi dan manusia pertama di dunia. Ada alasan mengapa Nabi Adam AS tersenyum dan menangis.

Saat melihat ke sebelah kanan, ia melihat keturunannya yang masuk surga. Sementara saat melihat ke sebelah kiri, ia melihat keturunannya yang masuk neraka.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Pastikan Siskaeee Tak Alami Gangguan Jiwa, Proses Hukum Kasus Film Dewasa Berlanjut

2. Di Langit Kedua

Saat tiba di langit kedua Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yahya AS dan Nabi Isa AS. Di sana, Rasulullah SAW disapa "Selamat datang wahai saudaraku yang saleh."

3. Di Langit Ketiga

Di langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf AS. Saat itu, Rasulullah SAW mengatakan bahwa benar ia telah diwarisi setengah kegagahan dunia.

4. Kisah di Langit Keempat

Di langit keempat, Rasulullah SAW bertemu dengan nabi yang pertama kali menulis menggunakan pena dan menjahit pakaian, yaitu Nabi Idris AS. "Selamat datang saudaraku, nabi yang saleh," sambut Nabi Idris AS kepada Rasulullah SAW.

5. Di Langit Kelima

Di langit kelima, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Harun AS. "Selamat bertemu wahai Nabi yang saleh dan saudaraku yang saleh," ucap Nabi Harun AS.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek Lebih Seru dengan Aplikasi DANA: Angpao Total Puluhan Juta Rupiah!

6. Di Langit Keenam

Di langit keenam Rasulullah SAW disambut oleh Nabi Musa AS. "Selamat bertemu wahai nabi saleh dan saudaraku yang saleh," kata Nabi Musa AS.

7. Di Langit Ketujuh

Setibanya di langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan laki-laki tua yang sedang bersandar di Baitul Makmur. Beliau menanyakan siapakah laki-laki yang bersandar itu, ternyata ia adalah Nabi Ibrahim AS. Baitul Makmur merupakan tempat tawaf para malaikat yang setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat.

8. Malaikat Jibril Hanya Sampai di Langit Ketujuh

Saat berada di langit ketujuh, Rasulullah SAW ingin naik satu tingkatan langit lagi. Namun, malaikat Jibril tidak bisa mengantarkannya lebih jauh lagi.

Lalu naiklah Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha, yakni sebuah tempat di atas langit ketujuh dan di dekatnya ada surga. Keindahan Sidratul Muntaha tak bisa digambarkan, bahkan Rasulullah SAW sampai terkagum-kagum melihatnya.

Ketika berada di Sidratul Muntaha, Allah SWT berbicara kepada Nabi Muhammad SAW tanpa perantara. 

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهدُ اَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

(Allah SWT): Attahiyatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. 
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat, dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad).

Baca Juga: Momentum Isra Miraj: Menghidupkan Kembali Ketaatan dan Kedekatan kepada Allah

(Nabi SAW): Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish-shaalihiina. 
Artinya: Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang sholeh. 
(Nabi SAW tidak ingin "Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah tercurah atas kami (Nabi Muhammad SAW) namun juga atas seluruh hamba Allah yang sholeh.)

(Para malaikat yang mendengar percakapan Allah SWT dan Nabi SAW itu kemudian berucap bersama-sama): Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi."
Artinya Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Setelah itu, datanglah perintah Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk mengerjakan shalat untuk Nabi SAW dan umatnya.

Pada awalnya, Allah SWT memerintahkan untuk melaksanakan shalat 50 waktu dalam sehari semalam. Lalu Rasulullah SAW turun dari Sidratul Muntaha dan bertemu Nabi Musa AS di langit keenam.

Nabi Musa AS bertanya kepada Rasulullah SAW "Apa yang dikatakan oleh Allah SWT untukmu?" Lalu beliau menjawab "Shalat 50 waktu dalam sehari semalam."

"Kembalilah dan minta keringanan kepada Tuhan-mu, karena sungguh umatmu lemah dan tidak akan sanggup melakukannya."

Baca Juga: Menggapai Keistimewaan Doa Malam 27 Rajab: Amalan Doa Isra Miraj

Nabi Muhammad SAW kembali menemui Allah SWT untuk meminta keringanan. Allah SWT kemudian mengurangi waktu shalat sebanyak lima bilangan.

Begitu Rasulullah SAW kembali turun ke langit keenam dan bertemu Nabi Musa AS, keringanan itu pun dianggap tidak cukup. Nabi Musa menyarankan untuk memohon lagi pengurangan jumlah waktu sholat kepada Allah SWT.

Allah SWT kembali mengurangi waktu sholat, namun jumlahnya masih terbilang banyak. Akhirnya Rasulullah SAW terus meminta keringanan sampai berkali-kali hingga 9 kali, dari yang awalnya 50 waktu lalu menjadi 5 waktu dalam sehari semalam.

Ketika perintah shalat 5 waktu disampaikan ke Nabi Musa AS, itupun dianggap masih terlalu banyak. Dia menyarankan agar perintah shalat 5 waktu dalam sehari itu dikurangi lagi. 

Namun Nabi Muhammad SAW merasa malu sama Allah SWT. Sudah diberi keringanan demikian banyak, masih kurang. Akhirnya Nabi SAW mengajak Jibril untuk kembali ke bumi.

Kata Gus Baha, "Jika Nabi Muhammad SAW mau menuruti saran Nabi Musa AS, mungkin jumlah waktu shalat umat Islam akan berkurang lagi atau bahkan habis tinggal 0 waktu atau 1 waktu shalat. Tapi buat apa capek-capek dan seru melakukan perjalanan Isra Miraj dari Mekah di Arab ke Palestina kemudian ke langit ke-7 jika tidak dapat perintah apa-apa. Kan nggak seru," kata Gus Baha sambil terkekeh.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Amalan Malam 27 Rajab

Ya, kala itu, peristiwa Isra Miraj sulit diterima akal sehat. Saat beliau SAW menceritakan peristiwa tersebut dan memerintahkan shalat 5 waktu kepada umatnya, banyak di antara mereka yang tidak percaya akan kebenaran tersebut.

Namun, ada sahabat yang sangat mempercaiyainya. Dia adalah Abdullah bin Abu Quhafah atau yang lebih dikenal dengan Abu Bakar atau Abu Bakr Ash-Shiddiq, adalah salah satu pemeluk Islam awal, salah satu sahabat utama Muhammad, dan khalifah pertama yang dibai'at setelah kematian Nabi Islam Muhammad.

Melalui putrinya, Aisyah, Abu Bakar merupakan ayah mertua Muhammad.

Demikian kisah Isra Mi'raj yang dialami Rasulullah SAW dan perintah shalat dari Allah SWT kepada seluruh umat muslim. Dan, siapa sosok yangikut berperan dalam perintah shalat 5 waktu kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya, dia adalah Nabi Musa AS.

Sudah selayaknya umat muslim berterima kasih kepada Nabi Musa AS dalam hal perintah shalat pada momentum Isra Miraj dari Allah SWT. Bayangkan kalau umat muslim wajib shalat 50 waktu sehari semalam. Mungkin kita sulit bekerja dan sulit tidur. Semoga bermanfaat.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: YouTube SANTRI GAYENG

Tags

Terkini

Terpopuler