MES dan Tantangan Membangun Santripreneur Ekonomi Syariah

- 20 Februari 2022, 09:39 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /

Kedua, pola pikirnya adalah setiap usaha pasti berhasil (man jadda wajada, pen), berserah diri kepada Allah, berwirausaha.

Ada pesantren yang secara eksplisit menyebut Islamic Agropreneur School artinya Sekolah Usaha Pertanian Islami. Tentu ini variasi inovasi dan inisiasi pengelola pesantren. Sebagaimana penelitian Dudi Badruzaman (2019).

Baca Juga: Dari RSI SA ke Kampus Baru Unissula Banjarbaru, Prof Ahmad Rofiq: Ini Amanat Luar Biasa


Hal itu menunjukkan banyak pesantren, yang mengajari secara praktik ilmu pertanian sawah atau pertanian milik para kyai, meskipun tidak secara eksplisit masuk dalam kurikulum. Ada juga pondok pesantren yang memiliki banyak usaha, karena memang belanja ekonomi pesantren cukup besar, maka hampir semua kebutuhan pesantren dilakukan melalui usaha-usaha pesantren. Namun tidak sedikit, pondok pesantren yang “sengaja menghidupi” ekonomi para tetangga kanan kiri di seputar pesantren, yang membuka warung-warung dari sayur mayur hingga barang kelontok dan busana/pakaian.

Menurut Erick Thohir, MES memiliki empat program strategis, yakni (1) Pengembangan pasar industri halal di dalam dan luar negeri; (2) Pengembangan industri keuangan syariah nasional; (3) Investasi bersahabat yang melibatkan pengusaha di daerah; dan (4) Pengembangan ekonomi syariah dari pedesaan dan pondok pesantren secara berkelanjutan.

Karena itu, MES sangat berharap dan akan mendukung secara serius dalam menyiapkan, mendampingi, dan membekali para santri dengan skill dan kompetensi wirausaha menjadi santripreneur yang andal, mandiri, dan berbasis halal.

Baca Juga: Jelang Muktamar Ke-34, Prof Ahmad Rofiq: NU dalam Pusaran Parpol dan Kekuasaan

Prof Ahmad Rofiq berharap, semoga program MES bersama Bank Indonesia dan lembaga pemangku kepentingan lainnya, sukses di dalam menumbuhkan santripreneur yang akan memperkuat kekuatan sektor riil dari bawah.

"Negara ini masih sangat membutuhkan wirausahawan baru, khususnya dari pesantren yang sudah ditanamkan dan memiliki mentalitas mandiri, karena di sinilah asas keberuntungan itu Allah berikan. Allah al-musta’aan. Allah a’lam bi sh-shawab," ungkap Prof Ahmad Rofiq.***

Halaman:

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah