Etika Bepergian atau Safar, Yuk Disimak dan Diamalkan!

- 15 April 2022, 04:37 WIB
Ilustrasi etika bepergian atau safar, yuk disimak dan diamalkan.
Ilustrasi etika bepergian atau safar, yuk disimak dan diamalkan. /Instagram.com/Damri Indonesia

 

PORTAL PEKALONGAN - Ketika hendak melakukan perjalanan sebaiknya perhatikan beberapa etika bepergian atau safar.

Berikut beberapa etika ketika hendak bepergian atau safar yang perlu diperhatikan.

Etika bepergian atau safar, yuk diisimak dan diamalkan, dilansir  Portalpekalongan.com dari buku Santunlah! Etika Keseharian oleh Tim Akhlak Penerbit Al-Huda.

Baca Juga: Menteri Agama dan DPR Tetapkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji Tahun 2022 Sebesar Rp39,8 Juta per Jemaah

Etika ketika bepergian atau melakukan perjalanan (safar) yaitu:

1. Memilih kawan seperjalanan

Seorang musafir (orang yang melakukan perjalanan) Ketika melakukan perjalanan sebaiknya memilih teman atau kawan yang bisa diajak untuk menemani safar. Hal ini bertujuan selain untuk menambah kenikmatan perjalanan juga untuk penolong jikalau ada hal bahaya selama perjalan.

2. Menyelesaikan tanggung jawab

Musafir sebelum melakukan perjalan hendaklah menyelesaikan tanggung jawab, seperti utang-piutang, memberi nafkah untuk orang-orang yang berada di bawah tanggungannya, dan tanggung jawab lainnya.

Baca Juga: Aturan Mudik Lebaran 2022, Penderita Komorbid Tetap Boleh Melakukan Perjalanan

3. Menyiapkan bekal untuk selama perjalan

Bekal selama perjalanan sangat perlu untuk disiapkan bagi seorang musafir.

4. Zikir dan doa

Ketika hendak melakukan perjalanan mulailah dengan menyebut nama Allah dan membaca doa.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Imam Ja'far ash Shidiq selalu mebaca doa ini "Ya Allah luaskanlah jalan kami dan berikanlah kami kebaikan jalan kami serta perbanyaklah kesehatan kami."

Baca Juga: PT KAI Menambah Frekuensi Perjalanan Kereta Api Sejak Maret 2022, Intip Rute dan Syarat Naik Untuk Mudik

5. Bersedekah

Berdasarkan hadits-hadits dan sejumlah riwat Islam mengatakan bahwa sedekah dapat menolak berbagai marabahaya dan bencana serta mencegah kematian yang buruk.

6. Maruwwah dan berlaku baik selama perjalanan

Iman Ja'far ash Shidiq mengatakan bahwa maruwwah dalam perjalanan adalah mengeluarkan bekal (biaya kawan perjalanan), bercanda pada tempat yang tidak membuat murka Allah, mengurangi perselisihan selama melakukan perjalanan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sambut Baik Rencana Pemerintah Bebaskan Syarat Antigen dan PCR untuk Perjalanan Domestik

7. Membawa oleh-oleh

Ketika kembali dari perjalanan hendaklah membawa oleh-oleh untuk keluarga yang ditinggalkan walaupun tidak seberapa.

Demikian artikel etika bepergian (safar), yuk disimak dan diamalkan! Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.***

Editor: Arbian T

Sumber: Buku Santunlah! Etika Keseharian, Penerbit Al-Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah