Muhammad begitu dicintai Khadijah, ketiga anaknya, dan seluruh keluarganya. Darinya, lahirlah Qasim, putra pertama, yang sayangnya meninggal di usia belia.
Ketika itu Zainab, putri pertama mereka, masih bayi. Kesedihan menyelimuti rumah dan seluruh keluarga Khadijah. Hari-hari sulit itu pun membuat Khadijah dan Muhammad semakin dekat.
Sang Al Amin selalu menemani dan menghiburnya. Hingga peristiwa pengangkatan anak terjadi, anak istimewa itu adalah seorang budak bernama Zaid bin Haritsah. Setelah itu, lahirlah dua anak perempuan, Rukayah dan Ummu Kultsum. Lalu Fatimah lahir di masa menjelang kenabian.
Di akhir usia 30-an, Muhammad sering bertafakur ke gua Hira. Sendiri maupun bersama istrinya, Khadijah.
la menjauhkan diri dari masyarakat dan kesibukan dunia. Muhammad mulai merasakan keanehan. la sering melihat dan mendengar hal yang membuatnya tak nyaman. Di saat seperti itu, Khadijah selalu menenangkan dengan mengucapkan kata-kata lembut.
Lalu turunnya wahyu pertama. Peristiwa yang membuat hati setiap orang beriman bergetar.
Peristiwa abadi yang tak pernah bosan kita dengarkan. "Selimuti aku, selimuti aku.," pinta Rasulullah ketika sampai di rumah. Dengan penuh kasih sayang, Khadijah berusaha menenangkan suaminya. Waraqah, saudara Khadijah, menerangkan bahwa yang datang menemui Muhammad adalah makhluk yang sama yang mendatangi Musa yaitu Malaikat Jibril. la mengatakan kepada Khadijah dan Muhammad bahwa hari-hari berat akan segera mereka jalani.
Hal itu membuat Khadijah selalu setia mendampingi suaminya, mendukungnya, dan merekalah pasangan muslim pertama di dunia.