Mengapa pada Hari Tasyrik Dilarang Berpuasa? Simak Penjelasan Berdasarkan Hadits Shahih

- 10 Juli 2022, 12:10 WIB
Ilustrasi pada hari Tasyrik dilarang berpuasa.
Ilustrasi pada hari Tasyrik dilarang berpuasa. /Tangkapan Layar Youtube Devina Hermawan

PORTAL PEKALONGAN - Mengapa hari Tasyrik dilarang berpuasa? Umat islam dilarang berpuasa selama tiga hari berturut-turut setelah sholat Idul Adha atau dikenal dengan Hari Tasyrik.

Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah, atau tepat setelah hari raya idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah.

Disebut Hari Tasyrik karena pada hari-hari itu daging kurban sedang didendeng, dimasak lezat, sehingga dilarang untuk berpuasa.

Baca Juga: Amalan Dzulhijjah : Amalan Utama 10 Hari Pertama dan Hari Tasyrik hingga Idul Adha 2022/1443 H

Dilansir Portalpekalongan.com dari laman Jatim.nu.or.id, disebutkan dalam kitab Mausu’ah Fiqhiyyah Kuwaitiyah, 320:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِنْدَ اللُّغَوِيِّينَ وَالْفُقَهَاءِ ثَلاثَةُ أَيَّامٍ بَعْدَ يَوْمِ النَّحْرِ ، قِيلَ : سُمِّيَتْ بِذَلِكَ لأَنَّ لُحُومَ الأَضَاحِيِّ تُشَرَّقُ فِيهَا ، أَيْ تُقَدَّدُ فِي الشَّمْسِ

Artinya: Hari Tasyrik menurut ahli bahasa dan ahli fiqh adalah tiga hari setelah hari kurban (hari raya Idhul Adha). Dinamakan tasyrik karena daging-daging kurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari) pada hari-hari itu.
Dalam sebuah riwayat disebutkan:


عَنْ عَائِشَةَ وَعَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ

Artinya: Diriwayatkan dari Aisyah dan dari Salim dari Ibn Umar, keduanya berkata, tidak diberi keringanan di hari Tasyriq untuk berpuasa kecuali jika tidak didapati hewan sembelihan (hadyu). (HR. Bukhari. 1859)

Halaman:

Editor: Arbian T

Sumber: Jatim.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x