Network
PORTAL PEKALONGAN - Agama Islam bukan agama yang semata-mata disandarkan pada logika dan nalar manusia.
Sehingga banyak ajarannya yang tidak menggunakan logika manusia, melainkan logika dan perhitungan Allah yang menjangkau lebih luas dan tak terbatas.
Salah satu contohnya adalah bersedekah. Jika sedakah memakai logika manusia, uang ataupun barang yang dikeluarkan apalagi untuk orang lain tentu saja akan menghabiskan harta yang kita miliki.
Baca Juga: Gus Baha : Tak Perlu Malu Ketika Tidak Mampu
Akan tetapi faktanya logika itu tak berlaku, justru Rasulullah menyampaikan bahwa harta tak akan berkurang karena sedekah.
“Harta itu tidak akan kurang dengan disedekahkan.” (HR. Muslim)
Lebih tak masuk akal lagi tentang sedekah, ternyata Allah akan memelihara atau mengembangbiakkan sedekah yang kita keluarkan, meski hanya sesuap nasi atau sebutir kurma, berubah menjadi sebesar gunung.
Seperti yang disampaikan Gus Baha dalam kanal YouTube yang diunggah oleh kanal Pati Unus yang menjelaskan tentang logika bersedekah.
"Kamu tidak dapat memperoleh kebaikan sampai bersedekah barang yang paling disenangi," kata Gus Baha.
Jika kita mainkan logika dalam mengeluarkan sedekah, maka berikanlah sedekah yang menurutmu paling baik. Sebab itu akan kembali kepada kita baik di dunia maupun di akhirat menjadi lebih baik lagi.
Baca Juga: Gus Baha Manusia Diperintahkan untuk Sujud, Bukan untuk Kaya Apalagi Berjabatan
Namun sebaliknya jika apa yang kita sedekahkan yang menurut kita biasa aja atau mungkin malah yang paling buruk, maka yang akan Allah kembalikan lebih buruk dari apa yang kita sedekahkan.
Terlebih lagi jika dalam memberikan sambil menunjukkan ketidak ikhlasan, dan Allah pasti tau apa isi hati kita. Karena memang Allah Maha Tahu, maka Allah akan mengembalikan kepada kita lebih buruk.
Ingatlah! Tidak ada kemiskinan yang disebabkan karena kita sering bersedakah.
Baca Juga: Gus Baha: Hilangnya Ilmu dan Kebodohan Merajalela Merupakan Salah Satu Tanda Kiamat
Oleh sebab itu tak ada alasan untuk tidak bersedekah hanya karena kekurangan harta, sebab, dalam bersedakah tidak menunggu kita kaya, bahkan dengan bersedekah justru menjadi kaya.***
