Menurut ustadz asal Pekanbaru tersebut bahwa tanda seorang hamba diterima tobatnya adalah adanya perubahan pada dirinya. Tentu saja perubahan itu bermaksud hal yang baik, dari sisi gelap menuju cahaya yang terang benderang.
Tobat juga sering ditransformasikan ke dalam diksi lain, misalnya hijrah. Seseorang yang berhijrah berarti dia pindah dari dunia dosa menjadi dunia yang penuh kebaikan dan amal sholeh.
Baca Juga: Tobat, Tapi Kumat, Berbuat Dosa dan Maksiat Lagi, Ini Kata UAS: Lihat Sholatnya
Baca Juga: 2 Makna Tumakninah Dalam Sholat, Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Jika dulunya seorang hamba sering melakukan perbuatan dosa, misalnya mencuri, judi atau sejenisnya, maka tobat yang dikehendaki adalah meninggalkan perbuatan-perbuatan tersebut dan menggantinya dengan kebaikan dalam berbagai bentuk.
Orang yang bertobat bukan sekadar beristighfar setiap hari, tetapi juga meninggalkan perbuatan dosa. Bagaimana bisa istighfar diselingi perbuatan dosa, tentu saja itu bukan tobat yang hakiki.
Allah senang kepada hamba-Nya yang bertobat dan menyesali perbuatan buruknya. Jika seorang hamba berdosa, Dia senantiasa menunggu hamba tersebut untuk meminta ampunan dan kasih sayang-Nya.
Oleh karena itu, hendaknya tobat yang dilakukan oleh manusia dikerjakan secara benar dan tuntas, hingga perubahan itu mewujud dalam kehidupan sehari-hari.***