Network
PORTAL PEKALONGAN - Pendidikan itu penting untuk peradaban manusia yang lebih baik. Semakin bagus tempat pendidikannya, maka semakin bagus dan luas pula ilmu yang didapatkan.
Belakangan ini pendidikan di luar negeri memiliki peminat yang meningkat. Hal itu dilatarbelakangi banyak sebab, baik karena tersedianya beasiswa maupun letaknya yang strategis.
Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir menjadi salah satu dari sekian banyak kampus yang diminati para pejuang ilmu asal nusantara.
Sebagai salah satu kampus tertua di dunia, Al-Azhar Mesir menawarkan banyak program studi lintas minat. Outputnya, para lulusan dapat menjadi ahli dibidangnya masing-masing, di antaranya seperti dai kondang Ustadz Abdul Somad.
Baca Juga: Hukum Musik Dalam Islam, Ustadz Abdul Somad: Tidak Ada Alat Musik Syariah
Baca Juga: Tidak Penuhi Nazar, Ustadz Abdul Somad Beritahu Cara Menebus Dosanya
Melansir Youtube Ustadz Abdul Somad Official, suami dari Ustadzah Fatimah itu memberikan dua nasihat sebagai bekal untuk belajar di Al-Azhar.
Pertama, hafal Al-Quran minimal tiga juz.
Calon mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa ke Mesir, hendaknya sudah punya modal awal, yakni hafal Al-Quran minimal tiga juz.
Jika belum memiliki hafalan sebanyak itu, maka mulai dari sekarang sudah dicicil untuk mencapai tiga juz.
Sebagai penguatan, abaikan juz 30 yang berisi surah-surah pendek. Maksudnya, hafalan Al-Quran minimal tiga juz itu sebaiknya dihitung di luar juz 'amma.
Lebih banyak hafalan justru semakin baik, karena akan mempermudah studi di Mesir.
Kedua, bisa berbahasa Arab.
Tentu kemampuan bahasa asing sangat diperlukan untuk belajar di luar negeri.
Jika konteksnya adalah belajar tentang Islam, apalagi di Mesir, maka bisa berbahasa Arab akan sangat mendukung dalam proses perkuliahan.
Baca Juga: Punya Salah Dengan Orang yang Sudah Meninggal, Ustadz Abdul Somad Sebutkan Cara Tobatnya
Baca Juga: Ditanya Soal Bid’ah, Ustadz Abdul Somad: Ada Dua Jenisnya
Kemampuan akan bahasa sangat menentukan kelancaran dan pemahaman belajar di Al-Azhar.
Oleh karenanya, mulai dari sekarang sudah harus banyak belajar dan mengikuti kursus Bahasa Arab. Kelak ketika pengumuman beasiswa muncul, baik dari internal Indonesia maupun pihak Mesir yang memberikan, diri sudah siap lahir batin.
Belajar di luar negeri bukan persoalan bisa atau tidak, tetapi menata niat agar benar dan ikhlas. Semakin jauh belajarnya, akan semakin berat tantangannya.
Jika dipersiapkan jauh hari, tidak akan ada hambatan yang tidak bisa dilewati.***
