Sholawat ini akan menjaga umatnya Rasulullah, dan akan menjaga tauhidnya sampai hari kiamat.
Bukti kalau kita senang Nabi adalah dengan membaca sholawat.
Bacaan sholawat menegaskan juga posisi Tuhan dengan jelas. Allohumma, Allah adalah pemberi, dan Muhammad apapun hebatnya adalah penerima.
Dengan mengatakan Allahuma sholi ’ala Muhammad, artinya Allah itu dzat Pemberi. Saya mohon ya Allah, Engkau Maha Pemberi, berilah sholawat kepada Nabi Muhammad. Allah pemberi, Muhammad penerima.
Jadi jelas siapa Tuhan, siapa Nabi. Artinya mungkin gak umatnya Nabi Muhammad ini akan menuhankan Muhammad? Tidak, itulah barokahnya Sholawat. Paham ya…
Kata Sayid Zabidi, sholawat itu barokahnya ta'dzim pada Rasulullah, bahwa begitu berhaknya Rasulullah mendapat sholawat dari Allah.
Sholawat juga merupakan bukti tauhid, kalau Muhammad itu apapun hebatnya dia tetap pada posisi yang diberi, karena kita mengatakan Ya Allah beri sholawat kepada Muhammad.
Artinya bahwa Allah pemberi (Tuhan), Muhammad apapun hebatnya tetap yang diberi.
Itulah hebatnya ulama, seperti Sayid Zabidi, maka saya itu gak bisa gak akan ikut ulama. Ulama yang begitu luar biasa cara pandangnya ketika memahami sholawat.