Portal Pekalongan - Sikap pemutusan hubungan darah antar keluarga umumnya dipicu oleh gejolak emosional yang tinggi, lepas kendali, dan egosentrisme.
Kasus yang sama juga kadang terjadi pada hubungan antarsaudara kandung, cucu-kakek, paman-keponakan, dan seterusnya. Dan Agama Islam melarang keras sikap semacam itu. Al-Qur’an, Sunnah, dan para ulama sepakat akan pentingnya tali kekeluargaan dan menilai pengingkaran terhadapnya sebagai perbuatan dosa.
Dalam sebuah kajian yang diunggah kanal youtube Berkah Nyantri, KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau yang kerap disapa dengan Gus Baha, mengatakan bahwa terdapat satu dosa yang bisa membuat doa antara anak dan orangtuanya terputus.
Baca Juga: Gus Baha: Amalkan Bacaan Ini agar Rezekimu Lancar
Meskipun dia anak yang berbakti kepada orang tuanya, doanya tidak akan sampai kepada orangtuanya, lantaran anak melakukan dosa tersebut.
Lalu, dosa apakah yang dimaksud oleh Gus Baha?
Gus Baha menegaskan doa anak akan terputus karena kekafiran, sehingga terputus hubungan syafaat mensyafaati.
” Tapi jika tidak terputus kekafiran, maka anak bisa mensyafaati orang tua, dan sebaliknya, bapak atau orangtua juga bisa mensyafaati anaknya, yang penting diikat oleh Iman” ucap Gus Baha.
Baca Juga: Ricky Rizal DItuntut 8 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Menilai Seharusnya Dibebaskan
Kemudian Gus Baha melanjutkan penjelasannya tentang satu hadist yang menjelaskan tentang anak yang terputus oleh kekafiran.