Nuzulul Quran Pesan Penting Ilmu dan Agama, Prof Ahmad Rofiq: Pembuka Jendela Dunia

- 9 April 2023, 12:48 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Dwi Widiyastuti/

Dengan tidak terasa puasa Ramadhan 1444 H, sudah memasuki hari ke-17. Biasanya disebut dengan hari awal diturunkannya Alquran (nuzul al-Quran).

Puasa diwajibkan pada bulan Sya’ban tahun ke-2 H, sebagaimana diwajibkan kepada umat sebelum umat Nabi Muhammad saw, bertujuan untuk mewujudkan kesalehan ritual dan kesalehan sosial.

Karena jati diri, entitas, serta marwah manusia itu, dapat dirasakan keberadaannya, ketika berhubungan dan memberi manfaat kepada manusia lainnya. Karena itu, Rasulullah saw menegaskan, bahwa “sebaik-baik manusia adalah mana yang paling banyak memberi manfaat kepada manusia lainnya”.

Baca Juga: Kok Sariawan Sering Muncul Pas Puasa? Bisa Jadi Ini Salah Satu Penyebabnya, Yuk Cek Disini!

Perkembangan sains (ilmu pengetahuan) dan komunikasi tidak jarang terasa lebih cepat dari adaptasi manusia terhadap berbagai implikasi terhadap berbagai perubahan tersebut.

Era 4.0 yang diidentikkan hadirnya disrupsi peradaban manusia, akibat laju dan cepatnya perkembangan sains dan teknologi, karena banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan oleh robot atau artificial inteleigent atau “kecerdasan buatan) atau apapun namanya, perlu transformasi percepatan sistem teknologinya. Sehingga kekagetan tersebut tidak berlansung lama.

Islam sendiri sangat mengutamakan percepatan dan perkembangan sains dan teknologi, agar hidup manusia bisa  menjadi lebih nyaman, karena hal itulah Rasulullah saw menegaskan: “man arada d-dunya fa’alaihi bi l-‘ilmu wa man arada l-akhirata fa’alaihi bi l-‘ilmu wa man aradahuma fa’alaihi bi l-‘ilmi” artinya “Barangsiapa ingin kehidupan dunianya (nyaman dan sukses) maka baginya wajib berilmu pengetahuan. Barangsiapa menghendaki kehidupan akhirat, maka baginya wjaib berilmu, dan barangsiapa menghendaki kehidupan yang nyaman bagi dunia akhirat, maka wajib baginya berilmu pengetahuan” (Riwayat Ath-Thabrani).

Perintah membaca bisa dimaknai:

Pertama, membaca ayat-ayat Qur’aniyah atau ayat-ayat Al-Qur’an, dan kedua, ayat-ayat kauniyah (kealaman). Ayat-ayat Al-Quran diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah saw untuk manusia, sebagai petunjuk (hudan li n-nas) dan orang-orang yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah (2): 2).

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah