Idul Fitri 144 H, Prof Ahmad Rofiq: Berbeda dalam Persaudaraan

- 20 April 2023, 08:09 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Dwi Widiyastuti/

Artinya, apabila secara hisab pada saat terbenam matahi, hilal meskipun wujud akan tetapi masih di bawah ufuq maka bulan berjalan digenapkan usianya menjadi 30 hari.

Demikian juga dalam imkanur ru’yah  ( imkanur rukyat ) dalam hisab berada di 2 derajat labih, yang kemudian disepakati 3 derajat. Jika kurang dari itu, tetapi seseorang mengaku melihat hilal, maka kesaksiannya harus ditolak.

Oleh karena itu, karena ini menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan ekspresi keberagamaan saudaraku dari Muhammadiyah, maka dipersilahkan untuk memulai 1 Syawal 1444 H.

Perbedaan itu Indah

Kata ulama, jika kalian mengawali 1 Syawal sementara warga pengikut ormas Islam NU dan ormas Islam lainnya, masih ada yang berpuasa, maka sebaiknya dilaksanakan secara sir (rahasia) atau tidak perlu dipublikasikannya.

Akan tetapi di era medsos seperti sekarang, tentu menyembunyikan informasi tentang 1 Syawal 1444 H yang jatuh pada Jumat, 21 April 2023 M tentu tidak bisa dirahasiakan.

Baca Juga: Sebuah Renuangan: Ramadhan Akan Segera Pergi

Bagi saya perbedaan itu indah. Tentu keindahan ini bisa berwujud, manakala ada saling memahami dan saling menghormati.

Karena ini menyangkut ekspresi keyakinan keberagamaan, maka dipersilahkan warga Muhammadiyah untuk ber-Idul Fitri Jumat, 21 April 2023 M, dan bagi warga NU menunggu pengumuman Hasil Sidang Itsbat oleh Menteri Agama RI, maka diberi kesempatan yang sama.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah