Portal Pekalongan - Ada 6 penekanan pelaksanaan di lapangan yang disampaikan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Arief Sulistyanto sesuai arahan Presiden Jokowi.
Ke-6 penekanan itu, kata Kabaharkam Komjen Arief Sulistyanto antara lain dalam penerapan disiplin prokes, agar pelaksana di lapangan menghindari cara-cara arogan. Hal itu salah satu yang ditekankan dalam arahan Presiden Jokowi.
Menurut Kabaharkam Komjen Arief Sulistyanto, terkait pengaturan operasional pasar tradisional, PKL dan warung makan, 1 dari 6 penekanan arahan Presiden Jokowi juga termasuk hal yang ditekankan para petugas pelaksana di lapangan.
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Arief Sulistyanto ada 6 penekanan sesuai arahan Presiden Jokowi soal PPKM Level 4.
Selaku Kepala Operasi (Kaops) Aman Nusa II Lanjutan, Kabaharkam Komjen Arief Sulistyanto menekankan beberapa arahan Presiden Joko Widodo selama penerapan PPKM Level 4 yang diperpanjang hingga 2 Agustus 2021.
"Intensifkan hasil Ops Aman Nusa II dalam PPKM Level 4, laksanakan dengan konsisten, proaktif dan koordinatif," tekan Kabaharkam Komjen Arief Sulistyanto dalam keterangan tertulis.
Hal itu diungkapkan Kabaharkam Komjen Arief Sulistyanto saat memimpin video conference (vicon) kepada seluruh jajaran terkait penanganan pandemi Covid-19 di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin 26 Juli 2021.
Baca Juga: Pemkot Semarang Berlakukan PPKM Level 4, Simak Penjelasannya
Yang dimaksud penekanan arahan Presiden Joko Widodo adalah:
1. Pengaturan operasional pasar tradisional, PKL dan warung makan. Terkait hal ini, Arief menekankan agar betul-betul dikontrol terkait jam buka dan penegakan protokol kesehatannya.
"Koordinasi dengan Pemda dan Dinas Pasar. Lakukan pengurangan jumlah pedagang di pasar lalu dibuatkan atau usulkan lokasi perluasan di luar pasar hingga pengaturan parkir," ujar Arief.
2. Selama penerapan PPKM Level 4 bagaimana Peran Polri mengurangi beban masyarakat. Dalam hal ini, penyaluran bantuan sosial, sembako yang harus dikawal sepenuhnya hingga tepat sasaran.
3. Memetakan wilayah dengan angka kematian tinggi, dengan memantau peningkatan kapasitas RS, isolasi terpusat hingga peningkatan ketersediaan oksigen.
Baca Juga: Ingat!! Hari Ini Adalah Hari Jadi Kabupaten Rembang ke-280, Yuk Meriahkan dengan Bikin Twibbon
Pelaksanaan Operasi Aman Nusa II Lanjutan ini jajaran berkoordinasi dengan Forkompimda, kolaborasi dan sinergitas.
"Polri agar mendinamisasi sinergitas seluruh komponen. Dan tak kalah penting kesehatan dan keselamatan personel diutamakan," tandas Arief.
4. Peningkatan kepatuhan masyarakat terhadap prokes merupakan aspek penting dalam penurunan jumlah kasus positif. Dengan cara, melakukan sosialisasi dan edukasi masif baik secara langsung dengan mobil patroli maupun melalui media sosial.
"Dilakukan pada komunitas level terkecil, penegakan prokes dilakukan dengan cara humanis, hindari cara arogan," tekan Arief.
5. Dalam pelaksanaan 3T, Arief mengarahkan agar mengintesifkan pada level PPKM Mikro dengan berkoordinasi kepada 4 pilar. Lalu bentuk tracer untuk laksanakan tracing sekaligus melaksanakan sosialisasi atau edukasi prokes dan memastikan ketersediaan alat testing (antigen/PCR).
Sejauh ini, jumlah tracer di 34 Polda berjumlah 61.217, yang terbagi 58,929 tracer di lapangan 2,288 tracer di ruang digital.
6. Pelaksanaan vaksinasi juga turut menjadi atensi, untuk itu agar personel memperhatikan dan memastikan jumlah warga yang telah dilakukan vaksin. Arief menekankan agar akselerasi vaksinasi di elaborasi sehingga target herd immunity segera tercapai, di komunitas.
Baca Juga: Tips, Resep dan Cara Membuat Pepes Ikan Agar Dagingnya Tidak Mudah Hancur
Demikian berita 6 penekanan pelaksanaan di lapangan yang disampaikan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Arief Sulistyanto asesuai arahan Presiden Jokowi.***