Mudik Lebaran 2022, Tidak Cukup Hanya Menjaga Keselamatan, Simak Penjelasan Pakar Transportasi Ini!

- 29 Maret 2022, 15:22 WIB
Ilustrasi PO bus pariwisata yang menawarkan jasa transportasi mudik Lebaran 2022.
Ilustrasi PO bus pariwisata yang menawarkan jasa transportasi mudik Lebaran 2022. /Dok MTI Pusat

PORTAL PEKALONGAN - Mudik merupakan salah satu agenda yang tak bisa dilewatkan di setiap Lebaran. Mengingat keadaan yang masih dalam suasana pandemi Covid-19 maka mudik sehat salah satu cara terbaik jika tetap ingin berkumpul dengan keluarga pada Lebaran 2022 ini.

Mudik sehat pada Lebaran 2022 sangat tepat melihat kondisi dan situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

Transportasi yang digunakan ketika mudik pada Lebaran 2022 tidak hanya menjaga keselamatan, kenyamanan dan keamanan sampai tujuan, namun juga harus dapat menjaga kesehatan.

Baca Juga: Mudik Sehat 2022, Pakar Transportasi: Utamakan Keselamatan dan Kesehatan

Mudik sehat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, hal yang tepat untuk dilakukan. Selain diri sendiri aman keluarga yang akan dikunjungi juga aman dari virus Covid-19.

Dilansir Portalpekalongan.com dari narasumber Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, berikut ini imbauan untuk pemerintah dan masyarakat tentang mudik sehat pada Lebaran 2022.

"Mudik kali ini layak dikedepankan Mudik Sehat 2022. Prokes wajib dilakukan. Transportasi tidak hanya menjaga keselamatan, keamanan, kenyamanan, tetapi juga aspek kesehatan saatnya mulai sekarang diterapkan," papar Djoko Setijowarno.

"Karena wajib antigen atau PCR, sebaiknya di setiap simpul transportasi disediakan pula vaksinasi ketiga ( booster) di setiap simpul transportasi (bandara, pelabuhan, terminal, stasiun). Pemudik yang menggunakan angkutan umum tinggal memilih akan vaksin ketiga atau tes antigen, karena bisa saja ada pemudik yang belum boleh vaksinasi ketiga," imbuh dia.

Baca Juga: Mudik Sehat 2022, Mau Tahu Syaratnya

Selain mudik sehat Djoko Setijowarno juga mengusulkan tentang mudik gratis, walaupun Kementerian Perhubungan tidak menganggarkan program ini.

Dia juga menjelaskan cara pelaksanaan mudik gratis yang harusnya dipersiapkan tiga bulan sebelum diselenggarakan.

"Tiga bulan sebelum pelaksanaan mudik gratis diselenggarakan semestinya sudah dilakukan persiapan. Caranya, dengan melibatkan semua BUMN yang memiliki kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk pelaksanaan mudik gratis. Kegiatan mudik gratis ini sangat membantu masyarakat menengah ke bawah untuk ikut mudik Lebaran," katanya.

Selain membantu masyarakat menengah, mudik gratis juga akan membantu PO bus wisata dan PO bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menangguk keuntungan.

"Bagi pengguna kendaraan pribadi, perlu diingat terhadap masyarakat yang memiliki komorbit. Jika tetap merasa perlu bepergian mudik, mintalah saran dari ahli kesehatan, terutama cara apa yang harus dilakukan di dalam perjalanan," ungkapnya.

Baca Juga: Vaksin Booster jadi Salah Satu Syarat Masyarakat Mudik Lebaran 2022, Begini Penjelasannya

Djoko berharap tidak ada pencegatan di jalan karena tindakan itu dinilai tidak efektif. Adapun ketersediaan rest area di jalan tol yang tidak dapat menampung semua pemudik yang menggunakan jalan tol, dia mengimbau dapat diarahkan untuk keluar jalan tol dan pemerintah daerah menyediakan rest area sementara. Keberadaan rest area sementara akan membantu peningkatan ekonomi daerah.

"Pemudik yang akan menggunakan sepeda motor jarak jauh sedapat mungkin dihindari demi keselamatan. Pemudik menggunakan bus gratis, sepeda motor diangkut menggunakan truk, truk yang digunakan tidak kelebihan dimensi. Sejumlah bak truk yang sudah dipotong, armada truk tersebut dapat digunakan untuk angkut sepeda motor," ujar Djoko.

Dia menambahkan, Kementerian Perhubungan harus membuat komunikasi himbauan kepada masyarakat untuk menggunakan penyelenggara angkutan resmi dan tidak menggunakan penyelenggara dengan angkutan tidak resmi.

Baca Juga: Jokowi: Boleh Mudik Ramadhan 2022 Karena Tren Covid-19 Sudah Turun, Warga Tetap Harus Taat Hal Berikut

"Sekarang sudah mulai marak penawaran mudik Lebaran 2022 oleh penyelenggara melalui media daring online. Namun di lapangan juga harus konsisten, pengawasan dan penindakan ditujukan ke angkutan dan penyelenggara yang tidak jelas. Jangan sebaliknya penyelenggara dan PO resmi dipersulit dengan alasan pengawasan, namun yang abal-abal karena angkutan pelat hitam malah lolos pengawasan," ungkap Djoko

Djoko Setijowarno juga berharap kecelakaan lalu lintas yang pernah terjadi pada pemudik pada 2015 lalu tidak terulang lagi.

Baca Juga: PT KAI Menambah Frekuensi Perjalanan Kereta Api Sejak Maret 2022, Intip Rute dan Syarat Naik Untuk Mudik

"Semoga kasus PO Rukun Sayur yang mengalami kecelakaan lalu lintas di KM 202 Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) pada mudik Lebaran 2015 tidak berulang," harap dia.

Demikian artikel tentang mudik sehat 2022, transportasi tidak hanya menjaga keselamatan, tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan.***

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah