Mengurai Kepadatan Arus Mudik dan Balik Lebaran, Begini Pendapat Pakar Transportasi Djoko Setijowarno

- 8 Mei 2022, 11:23 WIB
Ilustrasi Mengurai Kepadatan Arus Mudik dan Balik Lebaran, Begini Pendapat Pakar Transportasi Djoko Setijowarno.
Ilustrasi Mengurai Kepadatan Arus Mudik dan Balik Lebaran, Begini Pendapat Pakar Transportasi Djoko Setijowarno. /Dok MTI Pusat

Rets area masih menjadi momok kemacetan lalu lintas masa arus mudik dan balik lebaran. Pemisahan zona parkir dan zona aktivitas perlu dilakukan, supaya arus kendaraan di dalam rest area lebih lancar. Penyebab lain kemacetan lalu lintas di jalan tol, seperti perilaku beristirahat di bahu jalan tol, berkendara zig zag, saldo uang elektronik tidak mencukupi, penyempitan ruas jalan (bottleneck), melintas jalur tanpa kendali petugas Polisi Lalu Lintas, kecelakaan lalu lintas.

Di sisi lain, berdasarkan data PT Jasa Raharja, jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2022 menurun dibandingkan tahun 2019. Pada periode 25 April 2022 sampai 5 Mei 2022 tercatat ada 4.107 kecelakaan lalu lintas dan 568 korban di antaranya wafat. Periode yang sama di tahun 2019 terdata 4.083 kecelakaan lalu lintas dan 824 orang wafat. Dengan kata lain, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas menurun 28 persen. Kasus warga yang wafatturun 49 persen.

Kedisplinan dan ketaatan pemudik pada aturan lalu lintas masih rendah. Itu semua tergambar begitu jelas baik di sepanjang jalan tol maupun arteri. Masih ada pengendara yang didorong faktor kelelahan menggunakan bahu jalan untuk beristirahat, mobil barang (jenis pick up) digunakan untuk mengangkut orang, dan sepeda motor dinaiki lebih dari dua orang. Ada juga pengemudi yang kemudian viral di media sosial karena melintas median jalan tanpa sepengetahuan petugas saat jalur one way diberlakukan.

Baca Juga: Info Mudik 2022: Pemudik Pilih Menyeberang Merak - Bakauheni Malam Hari, Ini Kata Djoko Setijowarno

Ironisnya, tidak ada penindakan dari aparat hukum karena konsentrasi petugas semata-mata terfokus pada kelancaran arus mudik dan arus balik. Tentunya, fenomena pelanggaran-pelanggaran lalu lintas itu sangat mengancam keselamatan dan dapat membahayakan orang lain. Kampanye keselamatan berlalu lintas, khususnya saat musim mudik, harus lebih intensif lagi.

Penyeberangan ke Sumatera

Djoko menambahkan, semakin panjang jalan tol Trans Sumatera, akan semakin memantik pemudik ke Sumatera menggunakan kendaraan pribadi. Apalagi berombongan, Faktor keamanan di Pulau Sumatera menjadi pertimbangan pemudik menyeberang melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak saat malam hari dan tiba di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni pagi dan selanjutnya dapat melanjutkan perjalanan dengan aman.

Upaya yang dapat dilakukan adalah menjamin keamanan pemudik di Pulau Sumatera, keamanan resat area di sepanjang Tol Jakarta – Merak, sosialisasi sistem tiket daring (online) harus lebih masif lagi, program mudik gratis perlu diperbanyak dan diperluas hingga Pulau Sumatera, pemisahan angkutan logistik dan penumpang di saatmudik dan balik lebaran, perluasan areal parkir kendaraan bermotor di Pelabuhan Merak, praktek percaloan tiket harus segera dilenyapkan agar pemudik merasa lebih nyaman.

Baca Juga: Djoko Setijowarno: Inilah Alasan Pemudik dari Jawa Memilih Menyeberang ke Sumatra Malam Hari

Sementara itu, menambah kapasitas jalan di Pulau Jawa tidak mungkin dilakukan terus menerus. Selain keterbatsan lahan juga keterbatasan anggaran. Pengaturan waktu mobilisasi mudik dan balik harus dimulai dan sudah dimulai saat arus balik lebaran tahun ini.

Halaman:

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah