Network
PORTAL PEKALONGAN - Kasus 17 dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) dipanggil dan diperiksa oleh Unit III Tipikor Satreskrim Polrestabes Semarang, terungkap penjelasan dari narasumber anonim atau tidak bersedia disebut namanya.
Narasumber anonim itu adalah dosen peneliti di Unnes. Seperti ramai diberitakan sebelumnya, sebanyak 17 dosen Unnes telah dipanggil dan menjalani pemeriksaan oleh Unit III Tipikor Satreskrim Polrestabes Semarang, terkait dugaan pemotongan atau penyalahgunaan dana penelitian LPPM Unnes.
Unit III Tipikor Satreskrim Polrestabes Semarang telah memanggil dan memeriksa 17 dosen Unnes karena diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi (tipikor) pemotongan dana penelitian LPPM Unnes, pada Senin-Jumat, 14 Maret-18 Maret 2022.
Baca Juga: 17 Dosen Unnes Diperiksa Tipikor Polrestabes Terkait Pemotongan Dana Penelitian, Ini Penjelasan
Setelah tersebarnya berita tentang pemanggilan dan pemeriksaan oleh Unit III Tipikor Satreskrim Polrestabes Semarang terhadap 17 dosen Unnes terkait dugaan korupsi dana penelitian LPPM Unnes, masyarakat mulai bertanya-tanya tentang apa itu tugas penelitian dosen dan dana penelitian LPPM.
Portalpekalongan.com, pada Sabtu 19 Maret 2022, meminta penjelasan dari seorang narasumber anonim atau tidak bersedia disebut namanya. Narasumber anonim ini adalah seorang dosen peneliti di Unnes.
"Intinya bahwa, semua dosen di seluruh Indonesia memiliki tiga tugas. Yakni, tugas pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Tiga tugas ini disebut sebagai Tri Darma Perguruan Tinggi," ungkapnya.
Jika dosen tidak melakukan ketiga tugas itu, lanjut dia, maka kariernya akan mandeg alias berhenti.
"Untuk menghasilkan pengajaran yang baik, dosen bisa melaksanakannya di kelas," imbuhnya.
