Dana Penelitian Rawan Disunat, Mengapa Dosen Tidak Melapor? Simak Penjelasan Prof Saratri Wilonoyudho

- 20 Maret 2022, 11:01 WIB
Ilustrasi Dana Penelitian Rawan Disunat,  Mengapa Dosen Tidak Melapor? Simak Penjelasan Prof Saratri  Wilonoyudho .
Ilustrasi Dana Penelitian Rawan Disunat, Mengapa Dosen Tidak Melapor? Simak Penjelasan Prof Saratri Wilonoyudho . /Ali A/

PORTAL PEKALONGAN - Prof Saratri Wilonoyudho, Guru Besar Fakultas Teknik Unnes kini angkat bicara terkait dana penelitian yang rawan dipotong.

Dana penelitian dosen yang diduga atau rawan disunat atau dipotong membuat Guru Besar Fakultas Teknik Unnes ini angat bicara.

Menurut pakar Ilmu Kependudukan dan Lingkungan Perkotaan Prof Saratri Wilonoyudho, karena untuk mendapatnya harus ada ACC (persetujuan) dari pejabat pemberi dana penelitian kepada dosen.

Baca Juga: 17 Dosen Unnes Diperisa Polisi, Guru Besar Fakultas Teknik Jelaskan Mengapa Dana Penelitian Rawan Disunat

Kepada Portalpekalongan.com, pada Sabtu 19 Maret 2022, Prof Dr Ir Saratri Wilonoyudho MSi, salah satu dosen di Fakultas Teknik Unnes ini menjelaskan terkait mengapa dana penelitian rawan disunat atau dipotong.

"Meski dana penelitiannya diduga disunat atau dipotong, namun mengapa banyak dosen tidak berani melapor?" katanya. 

Prof Saratri Wilonoyudho yang aktif dalam organisasi Field Consultant of REDIP-JICA (Japan International Cooperation Agency), menjelaskan hal itu bisa terjadi.

"Dana penelitian dosen rawan disunat atau dipotong karena dosen penerima harus mendapat ACC atau persetujuan dari pejabat pemberi dana (pemilik otoritas-red). Mereka sama-sama butuh. Apalagi jika ada otonomi untuk menentukan anggaran penelitian dan pemenang proposal, maka bisa 'bekerja sama' antara peneliti dan pejabat pemberi dana," jelasnya.

Baca Juga: Kasus 17 Dosen Unnes Diperiksa Polrestabes, Prof Saratri Ungkap Penyebab Dana Penelitian Rawan Disunat

Halaman:

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah