Menag Yaqut Ungkap Kriteria Pemimpin Ideal untuk Bangsa Indonesia, Tanggapi Dinamika Politik Jelang Pilpres

- 4 September 2023, 08:45 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Menag Yaqut Cholil Qoumas. /Dok Kemenag/

 


PORTAL PEKALONGAN - Menjelang Pilpres 2024, dinamika politik di Tanah Air semakin memanas. Semua pasangan Capres-Cawapres yang akan menjadi kontestan dalam Pilpres 2024 pasti akan berebut suara rakyat melalui kampanye.

Diketahui, dalam kampanye Pilpres biasanya ada yang menghalalkan segala cara atau disebut kampanye hitam. Ada pula kampanye putih dengan cara lebih santun dan beretika menjunjung tinggi norma-norma demokrasi yang sehat.

Sudah pasti masyarakat akan kebingungan memilih mana Capres-Cawapres yang baik untuk masa depan bangsa Indonesia. Banyak pula masyarakat yang mudah diadu domba karena terhasut oleh kampanya hitam.

Baca Juga: Menag Yaqut Imbau Masyarakat Jangan Pilih Pemimpin yang Memecah Belah Umat

Menanggapi dinamika politik di Tanah Air menjelasng Pilpres 2024, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas angkat bicara menyampaikan imbauan kepada masyarakat terkait cara menilai pemimpin yang ideal.

Menurut Menag yang akrab disapa Gus Men, kriteria pemimpin ideal itu harus mampu menjadi rahmat bagi semua golongan.

"Kita lihat calon pemimpin kita ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak. Kalau pernah, jangan dipilih!" tegas Gus Men, dilansir Portalpekalongan.com dari laman Kemenag.go.id, Senin 4 September 2023.

Baca Juga: Menag Usulkan Kenaikan Honor untuk Penyuluh Agama Non-PNS, Segini Besarannya!

Gus Men menyampaikan imbauan itu ketika menghadiri Tablig Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat, Minggu 3 September 2023.

Di depan puluhan ribu peserta tablig akbar, Gus Men menyampaikan pentingnya penelusuran rekam jejak saat menentukan calon pemimpin bangsa.

Menurut Gus Men, hal itu penting agar bangsa Indonesia dalam Pilpres 2024 memperoleh pemimpin yang amanah dan dapat mengemban tanggung jawab kemajuan negeri ini.

"Saya berpesan kepada seluruh ikhwan dan akhwat ini agar nanti ketika memilih para pemimpin, memilih calon pemimpin kita, calon presiden dan wakil presiden, kita, lihat betul rekam jejaknya!" seru Gus Men.

Baca Juga: Digadang Dampingi Ganjar, Gus Yaqut: Saya Hanya Fokus sebagai Menag, Tak Terpikir Pilpres 2024

Menag juga berharap tarekat Tijaniyah dapat mengambil peran yang lebih besar menjelang tahun politik untuk mendamaikan umat.

"Yaitu bagaimana umat ini bisa tetap tenang, tetap teduh, tetap damai meskipun berbeda-beda dalam pilihannya. Tentu saya juga berharap tarekat Tijaniyah ini menjadi contoh, bagaimana memilih pemimpin yang baik," imbuh Menag.

Dia menegaskan, pemimpin yang baik adalah benar-benar bisa dipercaya, bisa diberikan amanah untuk memimpin bangsa besar. Bangsa yang memiliki keragaman, bangsa yang memiliki banyak perbedaan, tetapi itu menjadi satu kekuatan sebagai bangsa Indonesia.

Untuk itu, menurut Gus Men, bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang menjadi pemersatu umat, pemersatu bangsa.

Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Lepas Ekspor Perdana Makanan Siap Saji untuk Jemaah Haji ke Arab Saudi

"Jangan memilih pemimpin yang memecah belah umat. Harus dicek betul. Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini memecah-belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih!" tegas Gus Men.***

Editor: Ali A

Sumber: Kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah