Kasus Tewasnya Penganiaya Driver Ojol yang Dikeroyok Kawanan Ojol, Begini Klarifikasi Asosiasi Ojol!

28 September 2022, 14:28 WIB
Kasus Tewasnya Penganiaya Driver Ojol yang Dikeroyok Kawanan Ojol, Begini Klarifikasi Asosiasi Ojol! /Instagram @kabarsemarangan/

 

PORTAL PEKALONGAN - Para driver ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Driver Online Jawa Tengah berkumpul di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang, Selasa 27 September 2022 malam.

Mereka melakukan aksi tersebut untuk melakukan klarifikasi atas pemberitaan di media atas kasus penganiayaan driver ojol bernama Hasto Priyo Wasono oleh dua orang tidak dikenal saat mengantre Petralite di SPBU Majapahit, Semarang, pada Sabtu 24 September 2022.

Diberitakan sebelumnya, kasus tersebut berbuntut kawanan driver ojol mencari pelaku penganiaya Hasto dan akhirnya ketemu di sebuah kafe di kawasan Tlogosari, Semarang. Dari pertemuan itu akhirnya salah satu penganiaya Hasto meninggal dunia setelah dikeroyok kawanan driver ojol rekan Hasto.

Baca Juga: Pemerintah Ukraina Sebut Tipuan! Hasil Vote 4 Wilayah: Lebih 96 Persen Ingin Gabung Rusia

Terkait pemberitaan tersebut, Humas Asosiasi Driver Online Jawa Tengah, Astrid Jovanka menyatakan ada fakta-fakta yang harus diluruskan.

Dilansir Portalpekalongan.com dari akun Instagram @kabarsemarangan, Rabu 28 September 2022, Asosiasi Driver Online Jawa Tengah menyampaikan sedikitnya ada dua poin klarifikasi terkait kasus pengeroyokan oleh rekan-rekan driver ojol yang menyebabkan tewasnya salah satu penganiaya Hasto itu.

Astrid Jovanka mengungkapkan, dari pemberitaan di media cenderung menyalahkan pihak driver ojol yang melakukan pengeroyokan dengan alasan balas dendam membela temannya yang sebelumnya dianiaya korban.

"Kemarin-kemarin beritanya selalu menyalahkan kami ojol yang melakukan pengeroyokan, maka kami akan klarifikasi," terang Astrid Jovanka kepada media.

Baca Juga: KEJI! Perempuan Muda Ini Tega Buang Bayinya di Tong Sampah, Malu Hasil Hubungan di Luar Nikah

Adapun klarifikasi yang disampaikan Astrid Jovanka atas nama Asosiasi Driver Online Jawa Tengah adalah:

Pertama, pemberitaan di media yang menyebut peristiwa pengeroyokan oleh driver ojol hingga menyebabkan korban meninggal dunia merupakan aksi balas dendam, hal itu dinyatakan tidak benar.

Menurut Astrid, pihaknya justru dari ojol sudah berusaha kooperatif terhadap salah satu pelaku penganiayaan, yakni Kukuh atas pengeroyokan di SPBU Majapahait dengan korban driver ojol Hasto.

Tetapi dari yang bersangkutan, Kukuh, justru melakukan perlawanan dan mengeluarkan senjata tajam sehingga rekan ojol melakukan pembelaan diri.

Baca Juga: ISU AKTUAL! Rentan Manipulasi Pendataan Ulang Tenaga Honorer di Daerah, Simak Respons Ketua MPR RI

"Rekan ojol tersebut yakni Budi Sarwo saat dikejar Kukuh dengan bawa senjata tajam sehingga Budi melawan hingga kena sabetan di tangan kanan. Budi reflek melawan lantas menghantam Kukuh dengan helm yang dibawanya sembari menendang lalu terjatuh dan terjadilah aksi massa tersebut," jelas Astrid.

Dia menegaskan, adanya pengeroyokan itu adalah spontanitas bukan unsur kesengajaan atau balas dendam seperti berita yang beredar saat ini.

Kedua, kejadian di Tlogosari adalah satu kesatuan kejadian dengan asas sebab-akibat dari kejadian di SPBU Majapahit dengan korban Hasno. Tetapi berita yang beredar dua kejadian itu terpisah.

"Berita yang beredar memisahkan dua kejadian sehingga menyebabkan berita dengan dua kejadian terpisah," ungkap Astrid.

Pihaknya berharap kepada polisi, jangan dipisahkan kasus di Tlogosari dan di SPBU Majapahit. Sebab, misal dua kejadian itu dipisah maka hukuman ketiga rekan ojol yang kini ditetapkan sebagai tersangka akan sangat berat.

Baca Juga: Bahas RAPBD 2023, PKB Minta Pemkot Semarang Alokasikan Dana untuk Pondok Pesantren

"Kami terima kasih kepada polisi tapi tolong jangan dipisahkan dua kejadian itu karena ada sebab akibat dan semuanya berkesinambungan," tegas Astrid.***

Editor: Arbian T

Sumber: Instagram @kabarsemarangan

Tags

Terkini

Terpopuler