Anak Lamban Belajar? Orang Tua Wajib Pahami Ini

- 26 Maret 2022, 18:02 WIB
Anak Lamban Belajar? Orang Tua Wajib Pahami Ini
Anak Lamban Belajar? Orang Tua Wajib Pahami Ini /Pixabay/

PORTAL PEKALONGAN - Slow learner/ lambat belajar merupakan kondisi dimana anak mengalami lamban belajar, lamban terampil, dan lamban mamahami suatu informasi yang diperoleh atau ditangkapnya.

Terkadang, anak yang mengalami slow learner juga mengalami kekurangan dalam hal fisik, sosia dan emosional.

Anak slow learner membutuhkan lebih banyak waktu dan lebih banyak pengulangan untuk dapat memahami konsep-konsep baru.

Baca Juga: Anak Terlambat Bicara? Berikut Pengertian dan Tips Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu!

Ia memiliki daya tangkap yang lebih lambat dibandingkan rata-rata orang seusianya sehingga memerlukan pertolongan ekstra untuk dapat berhasil.

Cara mengangani anak slow learner dengan teori kognitif dalam pendidikan

• Jean Piaget, yang pernah mengemukakan pendapatnya tentang perkembangan kognitif anak yang terdiri atas beberapa tahap.

Contoh penanganannya :

Dalam hal pemerolehan bahasa ibu seorang anak yang suka meniru, juga aktif dan kreatif dalam menguasai bahasa ibunya kemampuan itu didasari atas dasar adanya kognisi tersebut.

Kognisi memiliki stuktur dan fungsi.

Fungsi itu bersifat genetif, dibawa sejak lahir, sedangkan struktur kognisi bisa berubah sesuai dengan kemampuan dan upaya individu.

Baca Juga: Melalui Pendidikan Jasmani Adaptif, Anak Berkebutuhan Khusus Juga dapat Berprestasi, Begini Penjelasannya

• Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik.

Contoh penanganannya :

Dapat menggunakan alat peraga dan petunjuk visual sebanyak mungkin saat mengajarkan sesuatu. Jangan membingungkan anak dengan terlalu banyak verbalisasi. Pendekatan multisensori juga dapat sangat membantu.

• Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif

Contoh penanganannya :

Ikut sertakan dalam kegiatan tutorial di sekolah (peer tutoring) atau privat. Hal ini bukan untuk meningkatkan prestasinya, namun agar anak optimis terhadap kemampuannya dan memberinya harapan yang realistik dan dapat dicapai.***

Editor: Oriza Shavira A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah