Putin Kerahkan Pasukan Darat Besar-besaran ke Kyiv, Wali Kota Peringatkan Bisa Terjadi Bencana Kemanusiaan

- 28 Februari 2022, 08:39 WIB
Susana Ibu Kota Ukraina, Kyiv saat pemberlakuan jam malam.
Susana Ibu Kota Ukraina, Kyiv saat pemberlakuan jam malam. /Reuters

Ketika pasukan Rusia menginvasi Ukraina sejak Kamis 23 Februari 2022 lalu, ibu kota Kyiv yang berpenduduk 2,8 juta orang itu awalnya bereaksi dengan prihatin, tetapi juga dengan sikap menguasai diri. Namun, kegelisahan mulai mereda ketika toko kelontong mulai tutup dan sistem kereta bawah tanah yang terkenal di kota itu mengubah stasiunnya menjadi tempat perlindungan dari serangan bom.

Jam malam yang diperintahkan Wali Kota Klitschko dimulai sekitar matahari terbenam pada hari Sabtu 26 Februari 2022 dan akan diperpanjang hingga setidaknya pukul 8 pagi pada Senin 28 Februari 2022. Perintahnya dengan tegas menyatakan bahwa setiap orang yang tidak berwenang jika berada luar dapat dianggap sebagai penyabot atau mata-mata musuh.

Baca Juga: Putin Menuai Kritik Keras: Invansi ke Ukraina Demi Keuntungan Pribadi dan Pengkhianat Rusia

"Kami sedang memburu orang-orang ini, dan akan lebih mudah jika tidak ada orang di jalan," tegas Klitschko seraya menjelaskan bahwa enam orang 'penyabot' Rusia tewas pada Sabtu malam.

 

Dalam beberapa hari terakhir, antrian panjang warga sipil pria dan wanita terlihat menunggu untuk mengambil senjata di seluruh ibu kota, setelah pihak berwenang memutuskan untuk mendistribusikan senjata secara bebas kepada siapa saja yang siap memjadi relawan untuk turut mempertahankan Ibu Kota Kyiv.

Baca Juga: Invansi Rusia ke Ukraina, Serangan Hari Pertama Disebut Terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II  

Namun, ada kekhawatiran tentang mempersenjatai warga sipil yang gugup dengan sedikit pengalaman militer di tengah peringatan penyabotase Rusia yang menyamar sebagai polisi atau jurnalis Ukraina.***

Halaman:

Editor: Arbian T

Sumber: Dailymail.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x