PORTAL PEKALONGAN - Ustadz Abdul Somad tegaskan bahwa santet dan sihir itu ada, bukan sekadar cerita karangan saja.
Hal itu menjawab banyak tudingan masyarakat yang menilai santet dan sihir hanya rekayasa untuk kepentingan hiburan.
Terlebih beberapa waktu lalu beredar berita yang viral di dunia maya terkait santet, di mana banyak dukun naik daun ke permukaan, tetapi enggan membuktikan kebenaran ilmu menyakitkan orang tersebut.
Baca Juga: Ingin Hidup Berkah, Ini yang Harus Dilakukan Menurut Ustadz Abdul Somad
Portal Pekalongan mengutip akun TikTok asmarhidayatt_, bahwa Ustadz Abdul Somad alias UAS, menjelaskan santet dan sihir itu sebenarnya ada. Hal itu ia sampaikan dengan merujuk ayat Al-Quran yang menceritakan peristiwa sihir kepada Nabi Muhammad Saw.
"Kalau tidak ada yang namanya santet tidak mungkin dalam Al-Quran ada satu surat namanya Al-Falaq," kata UAS.
Dalam surah al-Falaq diceritakan bagaimana seorang perempuan yang meniup-niup buhul untuk mengirimkan sihir kepada yang dikehendaki.
Rambut calon korban diikat bersama dengan tali yang disimpul, kemudian ditiup-tiup dengan sedikit air ludah, dibacakan mantra agar hajatnya terpenuhi.
Baca Juga: Sholat Dzuhur setelah Jumatan, Ustadz Abdul Somad: Itu Mazhab Syafii Asli
Hal ini juga pernah terjadi pada Nabi Muhammad Saw, di mana saat itu nabi terkena sihir.
Seorang dari Yahudi menggunakan ilmu sihirnya dengan wujud simpulan sebanyak 11 simpul dan dibuang ke dalam sebuah sumur.
Atas kejadian itu, Allah menurunkan da surah perlindungan, yakni al-Falaq dan an-Naas, yang masing-masing jumlahnya lima dan enam ayat. Surah itu dibawa oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw untuk dibaca beliau.
Ketika dibaca setiap ayatnya, terlepas satu simpul. Setelah 11 ayat itu dibaca, maka seluruh simpulan tadi terlepas dan sakit Nabi Muhammad Saw pun sembuh dengan izin Allah Swt.
Sihir dan sejenisnya itu ada, bahkan sejak dahulu. Kalau ada orang yang mengaku bisa menyihir atau mengirim santet, itu sudah kuno. Ilmu tersebut bukan barang baru lagi.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Berterima Kasihlah pada Habib, Alim, Ulama, Kiai, yang Berceramah Keras
Hikmahnya, adanya peristiwa tersebut memberikan pelajaran bahwa setiap muslim harus selalu meminta perlindungan kepada Allah Swt dari hal-hal jahat yang terlihat maupun tidak.
Caranya dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah dan membaca ayat-ayat suci. Bukan berarti menjadikan ayat suci sebagai perlindungan, tetapi perantara antara seorang hamba kepada Tuhannya.***