Marak Terjadi Bullying di Sekolah, Ustadz Abdul Somad: Jangan Diam

19 Desember 2022, 17:18 WIB
Ilustrasi perundungan di Bandung. /Pixabay/Tumisu /

 

PORTAL PEKALONGAN – Orang tua menitipkan anak ke sekolah agar belajar banyak hal dan mendapatkan pengalaman hidup yang berarti.

Kehidupan anak di sekolah harus merdeka, sebagaimana kurikulumnya yang berkonotasi pada Merdeka Belajar.

Namun, ada hal yang membuat orang tua khawatir dan cemas terkait kehidupan di sekolah, yakni bullying.

Bullying merupakan suatu bentuk penindasan yang dilakukan secara sengaja dari orang yang lebih kuat kepada orang yang lemah. Perbuatan ini marak terjadi di mana saja, tetapi kabar yang beredar didominasi terjadi pada sekolah.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Allah Ingin Kita Jujur Mengakui Kesalahan

Baca Juga: Pemimpin Ingkar Janji Kampanye, Ustadz Abdul Somad: Semua Akan Berakhir

Bullying dapat terjadi di mana pun dan kapan pun, serta kepada siapa pun juga. Hal itu dipicu dari lemahnya pengawasan terhadap anak-anak dan minimnya penjagaan dari pihak sekolah.

Maklum saja, perbandingan jumlah guru dan siswa di sekolah yang tidak balance membuat orang tua harus mengambil inisiatif sendiri.

Melansir Youtube Petuah Satu Menit, Ustadz Abdul Somad alias UAS menerangkan bahwa orang tua jangan diam dengan perbuatan yang tidak baik itu.

“Anak-anaknya pulang sekolah tolong ditanya, jangan diam saja,” ujar UAS.

Ustadz Abdul Somad menginginkan kepada setiap orang tua untuk mengontrol anaknya saat di sekolah melalui komunikasi yang baik. Kontrol tersebut memastikan agar tidak ada gangguan yang berarti pada diri anak, baik fisik maupun mentalnya.

“Jangan diam, mana tahu anak kita di sekolah diejek. Dia tidak melawan, batinnya tersiksa,” lanjut UAS.

Baca Juga: Waktu yang Tepat Membaca ‘Amin’ Dalam Sholat Berjamaah

Baca Juga: Setiap Muslim Pasti Masuk Surga, Ustadz Abdul Somad: Yang Berdosa Singgah Dulu

Orang tua harus bisa menjadi sahabat bagi guru di sekolah, karena banyaknya siswa yang ada di sana membuat pengawasan tidak ketat per individu.

Ketika menemukan sesuatu yang tidak wajar pada diri anak, baik dia sebagai pengganggu ataupun korban dari orang yang mengganggu, hendaknya hal tersebut dikomunikasikan ke pihak sekolah untuk diambil tindakan.

Anak-anak yang menjadi korban perlu dibantu agar mentalnya terjaga, aman dan membaik. Sementara anak-anak yang menjadi pelaku perundungan tidak serta merta mendapatkan hukuman. Mereka perlu diberikan arahan dan bimbingan mengingat usianya yang masih kecil dan belum sampai pada tahap dewasa.

Terjadinya perundungan di sekolah karena adanya kelengahan, baik dari orang tua maupun guru di sekolah. Solusinya adalah dengan membangun komunikasi yang baik kepada semua stakeholder, serta menjaga ekosistem kehidupan sekolah yang bersih, baik dan bersahabat.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: YouTube Petuah Satu Menit

Tags

Terkini

Terpopuler