3 Syarat Jadi Umat Terbaik, Ustadz Abdul Somad: Hidup Harus Punya Misi

- 9 Desember 2022, 07:15 WIB
Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad /Instagram @ustadzabdulsomad_official/

 

 

PORTAL PEKALONGAN – Menjadi umat terbaik merupakan hal yang harus dicapai seorang muslim sebelum ia kembali kepada Allah Swt.

Tentu saja memperoleh predikat terbaik perlu effort yang besar, bukan sekadar angan-angan belaka.

Melansir akun TikTok Ustadz Abdul Somad, bahwa hidup ini harus memiliki misi.

“Kalau ada di antara kita, sekolah, kuliah, kerja, nikah, punya anak, hidupnya tenang, tidak ada yang benci, tidak ada yang marah, kau perlu curiga, jangan-jangan kau kucing,” tutur ayah dua anak ini.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Bersyukurlah Menjadi Perempuan

Maksud UAS, hidup di dunia bukan berarti harus rebut, saling membenci atau membuat orang lain marah. Justru ketenangan hidup adalah puncak kehidupan, tidak ada yang menginginkan hidup terjerembab dalam kesusahan dan penuh rasa benci.

Akan tetapi yang ingin disampaikan Ustadz Abdul Somad adalah seorang muslim harus memiliki misi dan arah hidupnya. Jika datar tanpa ada action, apalah bedanya manusia dengan seekor kucing.

Misi hidup itu adalah menjadi umat yang terbaik, dengan merujuk QS. Ali Imran ayat 110.

“Kamu umat paling baik bukan karena kamu tidak resek, bukan karena tidak mengganggu orang, kamu umat terbaik syaratnya menyeru kebaikan, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah Swt,” ujar UAS.

Umat terbaik bukanlah mereka yang hidupnya penuh dengan kebisuan. Terbaik bukan pula mematung tanpa rasa kritis dan keingintahuan yang lebih. Terbaik itu karena menginginkan yang terbaik dan ridho Allah Swt.

Baca Juga: Jangan Jadikan Rumah Seperti Kuburan, Begini Caranya Kata Ustadz Abdul Somad

Adapun syarat menjadi umat terbaik adalah sebagai berikut.

1 Menyeru Kebaikan

Umat Islam itu harus saling mengingatkan dalam hal kebaikan. Menyeru kepada kebaikan juga dimaksudkan pada mengajak orang-orang untuk selalu beramal sholeh. Sehingga hitungannya bukan beramal secara individu saja, melainkan ada kekuatan berjamaah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Umat Islam itu kuat, dan kekuatan itu bermula ketika mereka saling menguatkan dengan bersatu padu. Apalagi persatuan itu dilandasi oleh nilai-nilai kebaikan, maka seluruh dunia akan terpancar cahaya kebaikan yang tiada habisnya.

Menyeru kebaikan tidak hanya dengan ceramah saja, tetapi juga dapat dilakkukan dengan aksi nyata. Misalnya, berbagi nasi bungkus, membantu teman yang susah, mengajak orang mengaji. Semua adalah kebaikan selagi dasarnya benar dan caranya pun benar.

Baca Juga: Orang Kesurupan Kebal Dengan Ayat Suci, Ustadz Abdul Somad: Sesama Setan Tidak Boleh Saling Mengusir  

2 Mencegah Kemungkaran

Selain menyeru kebaikan, umat terbaik adalah mereka yang berupaya untuk mencegah kemungkaran itu terjadi di muka bumi.

Banyak macam bentuk kemungkaran, bukan hanya perkara besar seperti beredarnya miras, maraknya perjudian, semakin menjadinya zina dan penyimpangan moral manusia.

Akan tetapi mencegah kemungkaran dapat dilakukan dari hal yang termasuk skala kecil dan menengah, misalnya mengingatkan orang untuk sholat. Sebab, meninggalkan sholat termasuk maksiat, dan jika hal itu berangsur-angsur terjadi maka akan menjadi sebuah kemungkaran di tubuh umat Islam.

3 Beriman kepada Allah Swt

Beriman itu bukan hanya perkara yakin saja, melainkan lafal dan bukti nyata pada kehidupan. Jika komplit ketiganya, nyata pula umat terbaik itu di dunia.

Kalau orang hanya mengaku beriman, semua manusia di dunia juga bisa melakukannya. Tetapi membuktikannya itu di kehidupan dunia adalah tanda masih ada iman di dalam dada.

Kalau percaya bahwa Allah Swt itu Tuhan Yang Esa, maka tidak ada lagi alasan meninggalkan sholat. Kalau percaya bahwa malaikat itu ada, maka diri akan segan jika hendak berbuat maksiat sebab ada yang mencatat amal.

Baca Juga: Sombong Dengan Amal Sholeh, Ustadz Abdul Somad: Dia Belum Mengetahui Hakikat Nikmat Allah

Semua syarat itu harus dipenuhi untuk menjadi umat terbaik. Bukan berarti harus ricuh, tetapi hidup ini diajarkan untuk saling peduli terhadap sesama. Jika satu orang tersesat di jalan setan, maka umat harus mengingatkannya untuk kembali ke jalan Allah Swt.

Begitulah umat terbaik, bukan mengintervensi kehidupan orang lain, tetapi peduli karena cinta terhadap sesama umat Nabi Muhammad Saw, mereka lakukan itu karena agama yang mengajarkan, bukan dorongan nafsu dan syahwat semata.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: TikTok Ustadz Abdul Somad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah