Sependek-pendeknya pujian adalah dengan mengucapkan kalimat hamdalah, yakni Alhamdulillah.
Namun, banyak juga khatib yang membuka pujian itu dengan redaksi yang berbeda dan lebih panjang. Misalnya, Alhamdulillahi robbil ‘alamin, wabihinasta’inu ‘ala umurid dunya waddin.
Intinya adalah ada teks yang menyebutkan pujian itu ditujukan untuk Allah Swt sebagai Tuhan semesta alam.
2 Sholawat kepada Nabi Muhammad Saw
Rukun khutbah selanjutnya adalah bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw. Biasanya para khatib menyambung redaksi pujian kepada Allah dengan sholawat.
Alhamdulillah, wash sholatu wassalamu ‘ala rasulillah
Di atas merupakan redaksi yang singkat, tetapi kedua rukun telah terpenuhi.
Sebenarnya khutbah itu bukan panjang atau pendeknya, melainkan semua rukunnya benar, tercukupi dan terpenuhi.
Baca Juga: Orang Tua Tidak Masuk Surga, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
3 Membaca Ayat Suci Al-Quran