Wow! Ternyata Begini Tradisi Malam Bob Jengea Suku Dayak Wehea di Desa Dea Bek Kaltim, Menari dalam Hujan

14 April 2022, 14:21 WIB
Wow! Ternyata Begini Tradisi Malam Bob Jengea Suku Dayak Wehea di Desa Dea Bek Kaltim, Menari dalam Hujan. /Nova Lius Siang Kuh/

PORTAL PEKALONGAN - Bob Jengea merupakan tradisi rutin dari masyarakat suku Dayak Wehea dilakukan usai panen padi.

Tradisi Bob Jengea ini dilakukan setiap tahunnya yang menandakan rasa syukur masyarakat Dayak Wehea kepada dewi padi karena telah menghasilkan padi.

Malam jelang Bob Jengea berlangsung, masyarakat Dayak Wehea dari desa lain akan datang mengunjungi desa yang melaksanakan tradisi tersebut untuk menari bersama di lapangan desa.

Baca Juga: WOW! Begini Tradisi Laq Pesyeay Suku Dayak Wehea Desa Bea Nehas Kaltim, Warga Merakit Kayu dan Membuat Pondok

Diliput oleh Portalpekalongan.com pada pelaksanaan tradisi suku Dayak Wehea 'Bob Jengea' di Desa Dea Bek, Kalimantan Timur, Rabu 13 April 2022.

Tradisi masyarakat suku Dayak Wehea ini dilaksanakan secara bergiliran dari berbagai desa suku dayak Wehea yang pada tahun ini, desa Dea Bek menjadi desa pertama atau pembukaan acara puncak Lom Play yaitu 'Bob Jengea'.

Warga desa Dea Bek masing-masing menyiapkan rumah serta sajian makanan untuk menyambut kedatangan suku Dayak Wehea dari desa yang lain sejak satu hari sebelum akhirnya Bob Jengea di mulai.

Baca Juga: Mengulas Salah Satu Kegiatan Lom Play, 'Laq Pesyeay' di Desa Bea Nehas Kaltim, Begini Alurnya!

Sekitar pukul 20.00 Wita pada Selasa 12 April 2022 di lapangan volly desa Dea Bek, warga desa serta masyarakat luar desa tersebut menari bersama mengelilingi lapangan hingga beberapa putaran.

Nova Lius Siang Kuh

Bagi masyarakat luar desa yang datang berkunjung untuk menari, disediakan beberapa rumah dari warga desa Dea Bek untuk mengganti pakaian.

Baca Juga: Mengharukan! Seekor Kucing Berhasil Diselamatkan dari Kobaran Api di Jalan Antasari, Samarinda Kaltim

Masyarakat suku Dayak Wehea kemudian akan menggunakan pernak-pernik tarian seperti baju dan topi adat lalu bersama-sama menari mengelilingi lapangan hingga beberapa putaran.

Siapapun yang ingin ikut menari diperbolehkan, baik anak-anak balita, pria atau wanita, muda hingga tua busa ikut menari di lapangan tersebut.

Tarian tersebut dibawakan sangat unik, sesekali para penari berteriak membuat para penonton ramai mengunjungi lapangan untuk menonton tarian tersebut.

Baca Juga: Diminta Berbagi Stok Vaksin oleh Gubernur Kaltim, Ini Jawaban Ganjar Pranowo

Selain cara menari yang unik, saat hujan mengguyur desa tersebut ternyata tidak mematahkan semangat warga untuk tetap menari.

"Selagi pemain musik tetap memainkan musik, kita akan tetap menari," ucap salah seorang penari yang masih ikut menari.

Setelah menari beberapa putaran, akhirnya para penari selesai menari sekitar pukul 00.00 Wita dan kembali ke desa masing-masing.

Sebagian masyarakat luar desa yang tidak dapat pulang juga menginap di rumah yang telah disediakan oleh warga di desa Dea Bek.

Baca Juga: INTIP! Persiapan dan Pernak-Pernik Penari Hudoq di Kalimantan Timur, Yovianus: Untuk Acara-acara Besar

Demikian tradisi malam Bob Jengea masyarakat suku Dayak Wehea yang menari bersama yang dilaksanakan di desa Dea Bek pada Selasa, 12 April 2022.***

Editor: Arbian T

Tags

Terkini

Terpopuler