Pemerintah Hapus 4 Bansos dan Ganti 6 BLT di Tahun 2023 Apa Saja?

15 Desember 2022, 20:20 WIB
Bansos PKH atau BPNT 2022 /Tangkap Layar Instagram.com/

PORTAL PEKALONGAN – Imbas pendemi Covid-19 dan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, pemerintah menyalurkan sejumlah bantuan sosial (Bansos) di tahun 2022. Bantuan ini sebagian masih berlangsung di bulan Desember ini.

Namun, untuk tahun 2023  nanti, Pemerintah diprediksi akan menghentikan sejumlah bantuan sosial. ada 4 bantuan yang akan hilang, dan pemerintah akan memberikan pengganti 6 bansos  untuk masyarakat.

Meski begitu pemerintah telah menganggarkan 479,1 T sebagai dana perlindungan sosial di tahun 2023  nanti. Dana ini yang nanti akan digunakan untuk membantu masyarakat miskin dan rentan miskin melalui 6 jenis bantuan.

Baca Juga: Supaya Ada Dana Beasiswa untuk Warga Desa, Budiman Sudjatmiko Usulkan UU Desa Direvisi

Melansir dari dari Portal Sulut, yang menjelaskan tentang 4 bantuan dihapus dan diganti 6 BLT di tahun 2023.

Lantas 4 bantuan sosial apa saja yang akan dihapus di tahun 2023? berikut daftarnya

  1. BLTBBM

Pemerintah telah menyalurkan BLT BBM kepada masyarakat yang lolos verifikasi dan membutuhkan. Bantuan ini diberikan sebagai bantalan atas kenaikkan BBM.

Kebijakan BLT BBM ini diperuntukkan bagi 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat yang masing-masing menerima Rp150 ribu/bulan/KPM. Tahap I pada Bulan September 2022  telah tersalurkan untuk dua bulan yaitu September dan Oktober, sehingga masing-masing KPM secara tunai menerima Rp300 ribu yang penyalurannya melalui PT Pos Indonesia. 

Baca Juga: Toyota Voxy 2022 Mobil Keluarga Desain Elegan Harga Terjangkau, Lebih Murah dari Innova Zenix!

Sementara itu untuk penyaluran tahap kedua disampaikan pada Bulan November. Penyaluran tahap II ini merupakan penyampaian BBM  untuk Bulan November dan Desember.

“September-Oktober ini sudah disalurkan sebanyak Rp300 ribu per keluarga. Bulan November akan disalurkan yang kedua Rp300 ribu lagi. Jadi totalnya sampai dengan akhir tahun ini Rp600 ribu untuk penerimanya tadi 20,65 juta KPM,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata.

  1. BLT Minyak Goreng
    BLT MiGor diberikan kepada 2,5 juta PKL dan Warung (utamanya yang mempunyai usaha makanan) pada 514 Kabupaten/Kota, masing-masing menerima sebesar Rp100 ribu/PKL/bulan selama 3 bulan, dan juga akan diberikan sekaligus senilai @Rp300 ribu per penerima.

Ini menggunakan skema yang penyalurannya dilakukan secara langsung oleh TNI dan POLRI.

Baca Juga: Sambut Hari Ibu, DPD RI Apresiasi Konstribusi Aktivis Perempuan dalam Pembangunan

  1. Bantuan pangan non tunai pemberlakuan pembatasan masyarakat atau bpntppkm

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako adalah bantuan sosial pangan dalam bentuk non tunai dari pemerintah yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulannya melalui mekanisme perbankan.

KPM akan menerima kit bantuan non tunai berupa kupon elektronik (e-voucher) dari Bank Penyalur.
Besaran Bantuan Pangan Non Tunai adalah Rp.110.000,- per KPM per bulan untuk BPNT. Sedangkan besaran program sembako periode bulan Januari-Februari Rp 150.000,- namun sejak periode bulan Maret-Agustus 2020 dinaikkan menjadi Rp 200.000,-.

Bantuan tersebut tidak dapat diambil tunai dan apabila bantuan tidak dibelanjakan dalam bulan tersebut, maka nilai bantuan tetap tersimpan dan terakumulasi. KPM dapat menggunakan e-voucher tersebut untuk membeli beras serta bahan pangan lainnya seperti telur, sesuai jumlah dan kualitas yang diinginkan di e-warong.

Baca Juga: Sah! Rapat Paripurna DPR Setujui Laksamana Yudo Margono Jadi Panglima TNI

  1. Bantuan Voucher Kuota Intenet

Bantuan kuota internet ini dilucurkan tahun 2021 lalu sata terjadinya pandemi covid-19.

Nah, sebagai gantinya pemerintah telah menganggarkan sebanyak 479,1 triliun rupiah melalui RAPBN 2023.

Dikatakan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata, akan membelanjakan sekitar 479,1 Triliun sebagai dana perlindungan sosial untuk meringankan beban keluarga miskin dan rentan miskin akibat resiko sosial.

Dengan total anggaran sebesar Rp479,1 triliun, perbaikan data penerima manfaat tetap menjadi prioritas utama dalam penyaluran perlinsos.

Baca Juga: Gus Baha : Balasan untuk Orang - Orang yang Mencintai Ulama

Lantas bantuan apa saja di tahun 2023? Berikut rinciannya.

  1. Program Keluarga Harapan dengan sasaran 10 juta KPM
  2. Kartu sembako untuk 18,8 juta KPM
  3. Kartu prakerja untuk 500 ribu peserta
  4. Subsidi listrik untuk 40,7 juta pelanggan
  5. Subsidi LPG 3 kilo untuk 8 juta MT
  6. Subsidi bantuan uang muka perumahan untuk 220 ribu unit rumah

Capaian dan target output prioritas dari Perlinsos antara lain untuk Program Keluarga Harapan untuk 10,0 juta KPM, Program Kartu Sembako untuk 18,8 juta KPM, Penerima Bantuan Iuran PBI-JKN 96,8 juta jiwa, PIP untuk 20,11 juta siswa, 976,8 ribu mahasiswa KIP Kuliah, 8,0 juta metrik ton subsidi LPG, 40,7 juta pelanggan subsidi listrik, dan 500 ribu peserta kartu prakerja.

Baca Juga: Mahfud MD: Dulu Pesantren Kumuh, Sekarang Mewah, Ini Profil Kiai Fadhlolan Musyaffa' Pengasuh Fadhlul Fadhlan

Anggaran perlinsos juga sebagai bantalan untuk melindungi masyarakat di tengah gejolak dinamika situasi global.***

 

 

Editor: Alvin Arifin

Sumber: Portal Sulut

Tags

Terkini

Terpopuler