Network
PORTAL PEKALONGAN- Beberapa waktu yang lalu, PT Pertamina (Persero) menyebutkan bahwa kuota yang digunakan untuk mensubsidi BBM jenis Pertalite sudah mencapai 80 persen.
Karena sudah mencapai 80 persen, pemerintah akan mengawasi penjualan BBM jenis Pertalite di Indonesia.
BBM bersubsidi jenis Pertalite yang sudah mencapai 80 persen itu menjadi bahan evaluasi bagi PT Pertamina (Persero).
Baca Juga: Indonesia Bertambah Tiga Provinsi Baru di Papua, Inilah Daftar 37 Provinsi Beserta Ibu Kotanya
Padahal tahun ini masih memasuki bulan Juli yang artinya masih bulan ke tujuh di tahun 2022 ini.
Terungkap fakta bahwa penggunaan BBM bersubsidi jenis Pertalite yang kebablasan ini terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang tergolong ekonomi atas (orang kaya) ikut menggunakan BBM subsidi jenis Pertalite dari Pemerintah.
Baca Juga: Geger! Pencuri Sepeda Motor Vs Emak- Emak Tarik- menarik di Depan Ruko
Hal ini disampaikan oleh Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting dalam pernyataan resminya pada Jumat 1 Juli 2022.
“60 persen masyarakat mampu atau yang masuk ke dalam golongan terkaya mengkonsumsi hampir 80 persen dari total konsumsi BBM bersubsidi,”kata Ginting.***
