Kognisi memiliki stuktur dan fungsi.
Fungsi itu bersifat genetif, dibawa sejak lahir, sedangkan struktur kognisi bisa berubah sesuai dengan kemampuan dan upaya individu.
• Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik.
Contoh penanganannya :
Dapat menggunakan alat peraga dan petunjuk visual sebanyak mungkin saat mengajarkan sesuatu. Jangan membingungkan anak dengan terlalu banyak verbalisasi. Pendekatan multisensori juga dapat sangat membantu.
• Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif
Contoh penanganannya :
Ikut sertakan dalam kegiatan tutorial di sekolah (peer tutoring) atau privat. Hal ini bukan untuk meningkatkan prestasinya, namun agar anak optimis terhadap kemampuannya dan memberinya harapan yang realistik dan dapat dicapai.***